Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pasar keuangan masih belum bergeming dengan kabar Rusia secara terang-terangan mendukung milisi Pro Rusia dengan mendukung kemerdekaan dua negara yang sebelumnya berada di wilayah Ukraina. Kabar terkait invasi Rusia ke Ukraina mengalami pasang surut di pekan ini.
Pada hari Senin, kabar dimana Presiden Amerika Serikat (AS) akan bertemu dengan Presiden Rusia sempat membuat pasar keuangan dalam negeri ditutup di zona hijau. Namun hari Selasa, masalah geopolitik yang memburuk membuat pasar keuangan kembali di zona merah. Dan pada hari ini, setelah Rusia mengakui kemerdekaan kedua negara Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Lugansk (LPR), pasar keuangan global bergerak sideways dengan kecenderungan menguat.
Untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup menguat 0,85% di level 6.920, mengikuti perkembangan kinerja bursa Asia. Untuk kinerja mata uang rupiah, pergerakannya juga tidak jauh berbeda dengan IHSG, mengalami pasang surut dalam rentang pergerakan yang terbatas. Pada hari ini rupiah ditransaksikan di kisaran level 14.330/dolar AS.
"Sisa dua hari perdagangan di pekan ini. Sentimennya tetap fokus pada Rusia. Bursa Rusia sendiri sejauh ini telah mengalami penurunan sekitar 17% sejak tanggal 17 Februari. Atau tepatnya sejak Rusia dinilai serius akan menginvasi Ukraina. Dan sekalipun kabar baik menyelimuti dua hari perdagangan terakhir di pekan ini, tetapi tidak akan sepenuhnya melepaskan keraguan bahwa Rusia tetap bisa kapan saja menginvasi Ukraina," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Rabu (23/2/2022).
Dan dengan keraguan tersebut, kata Gunawan, pelaku pasar keuangan diyakini tidak akan berani beranjak melangkah jauh dengan melakukan beli massif di pasar keuangan dalam negeri. Karena resiko koreksi masih mengintai, dan pasar akan fokus ke Rusia setiap waktu.