Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kumpulan hacker 'Anonymous' menabuh genderang perang melawan Rusia, dan mengklaim sudah berhasil mematikan sejumlah situs pemerintahan Rusia.
Klaim ini dilontarkan Anonymous lewat akun Twitter @YourAnonOne, yang mengklaim mewakili kumpulan hacker tersebut. Pada pagi tadi, mereka resmi melakukan perang siber dengan pemerintahan Rusia.
Salah satu "korban" serangan siber Anonymous itu adalah situs RT News, yang diklaim merupakan situs berita propaganda Rusia. Situs lain yang tampaknya juga menjadi korban serangan ini adalah situs pemerintahan Rusia, Kremlin, Duma, Kementerian Pertahanan. Ada situs yang benar-benar tak bisa diakses, namun ada juga yang hanya melambat.
Akun tersebut pun mengklaim sukses mematikan layanan internet service provider (ISP) Com2Com, PTT-Teleport Moscow, RELCOM, dan Sovam Teleport. Langkah ini mereka ambil untuk melawan invasi Rusia ke Ukraina.
"Anonymous saat ini terlibat dalam operasi melawan Russian Federation. Operasi kami menargetkan pemerintahan Rusia. Ada kemungkinan kalau pihak swasta juga akan ikut terdampak," tulis akun @YourAnonNews yang punya follower 6,4 juta itu.
"Meski akun ini tak bisa mengklaim untuk semua kolektif Anonymous, kami bisa melaporkan fakta kebenaran aksi kolektif Anonymous melawan Russian Federation. Kami ingin warga Rusia mengerti kalau kami tahu rasanya sulit mengeluarkan pernyataan melawan diktator karena takut dibalas," lanjutnya.
Para hacker ini menggunakan tagar #OpRussia atau #OpKremlin untuk memamerkan aksinya menghajar situs-situs Rusia. Sama seperti ketika mereka melancarkan bermacam serangan untuk menyerang ISIS dengan tagar #OpISIS.
Bahkan dalam video yang diposting pada 15 Februari, jauh sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina, ada hacker yang mengancam akan "menyandera" sistem kontrol industri jika krisis tersebut sampai bereskalasi.(dtn)