Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) mencatat, di bulan Maret 2022, Sumut inflasi sebesar 0,71%. Seluruh kota IHK di Sumut tercatat inflasi pada Maret yaitu Sibolga sebesar 0,93%, Pematangsiantar sebesar 0,77%, Medan sebesar 0,68%, Padangsidimpuan sebesar 1,11% dan Gunung Sitoli sebesar 0,39%.
Komoditas utama penyumbang inflasi selama Maret adalah cabai merah, bawang merah, emas perhiasan, beras, tomat, sawi hijau dan wafer. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain minyak goreng, jeruk, telur ayam ras, ikan tongkol/ambu-ambu, cabai rawit, wortel, dan kacang panjang.
Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin, mengatakan, inflasi pada bulan Maret terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,47%. "Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,07% dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07%," katanya, dalam Rilis BPS secara virtual, Jumat (1/4/2022).
Berdasarkan data BPS, ada juga kenaikan indeks kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,66%, kelompok kesehatan sebesar 0,13%, lalu kelompok transportasi sebesar 0,34% dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03%. Lalu kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,42%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,33% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,74%. Sementara pendidikan tidak mengalami perubahan.
Dengan inflasi Maret, maka tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret 2022) sebesar 1,54% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2022 terhadap Maret 2021) sebesar 3,26%. Tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2021 dan 2020 masing-masing sebesar 0,02% dan 0,54%. "Sementara tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Maret 2021 terhadap Maret 2020 dan Maret 2020 terhadap Maret 2019 masing-masing sebesar 1,43% dan 1,81%," kata Nurul Hasanudin.