Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta mereka yang menggunakan vaksin COVID-19 berbasis inactivated virus seperti Sinovac untuk segera mendapatkan dosis ketiga atau booster. Rekomendasi ini khususnya ditujukan pada lansia dan orang dengan gangguan imun.
Meski begitu, WHO telah mengingatkan pemberian vaksin dosis pertama harus menjadi prioritas dibandingkan booster, mengingat capaian vaksinasi di sebagian besar negara berkembang masih rendah.
Dikutip dari laman United Nation, Kelompok Ahli Penasihat Strategis tentang imunisasi (SAGE) mengatakan dosis tambahan harus ditawarkan 'sebagai bagian dari seri primer yang diperpanjang'. Sebab beberapa kelompok seperti lansia dan mereka dengan gangguan imun cenderung tidak merespon vaksinasi dan berisiko tinggi terhadap COVID-19 yang parah.
"Orang berusia 60 dan lebih tua yang menerima vaksin Sinovac dan Sinopharm harus mendapatkan dosis ketiga," tulis WHO.
Jenis Vaksin Booster untuk Sinovac
Berdasarkan Surat Edaran terbaru Kemenkes nomor SR.02.06/II/ 1188 /2022, tentang Penambahan Regimen Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster), Kementerian Kesehatan RI menetapkan enam kombinasi booster dengan empat jenis vaksin yang digunakan, yaitu:
Pfizer
AstraZeneca
Moderna
Sinopharm
Jenis vaksin booster untuk Sinovac pada saat ini menggunakan metode heterolog atau vaksin yang berbeda dari jenis vaksin sebelumnya. Terdapat empat kombinasi dari empat jenis vaksin booster untuk Sinovac, yakni:
Vaksin AstraZeneca setengah dosis
Vaksin Pfizer setengah dosis
Vaksin Moderna dosis penuh
Vaksin Sinopharm dosis penuh. (dth)