Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menegaskan, anggotanya dari Sat Reskrim Polres Belawan dibackup Tim Jatanras Polda Sumut kembali menangkap 4 pelaku komplotan geng motor sadis yang membunuh seorang pria bernama Retno (30) di Medan Labuhan. Sebelumnya tiga pelaku lainnya sudah lebih dahulu diamankan.
"Dari Kamis (21/4/2022) kemarin hingga hari ini, sudah 7 tersangka yang diamankan. Khusus kejadian di Belawan, kami sudah mengamankan tujuh orang pelaku yang melakukan penganiayaan dan menyebabkan korban meninggal dunia dalam rangka kegiatan penegakan hukum," kata Irjen Panca Putra Simanjuntak, Jumat (22/4/2022).
Meski demikian, polisi belum mau merinci identitas dan peran para pelaku. Polisi juga belum mengungkap peran dari komplotan geng motor yang menewaskan Retno, dan melukai dua anak serta istrinya yang sedang hamil.
Namun Kapoldasu berjanji akan menggelar patroli rutin mengantisipasi hal serupa.
"Insya Allah kita akan laksanakan patroli dan memastikan masyarakat tidak usah khawatir untuk melakukan kegiatan menghadapi Idul Fitri," katanya.
Diketahui, aksi pembunuhan yang dilakukan komplotan geng motor terhadap seorang pria bernama Retno (30) di depan anak dan istrinya di kawasan Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan pada Rabu (20/4/2022) malam.
Sebelumnya, 3 dari puluhan tersangka komplotan geng motor yang membunuh Retno akhirnya ditangkap. Adapun ketiga tersangka itu diantaranya Ayub Pulungan warga Jalan Jawa, Belawan, Azhari warga Jalan Bawal, Pajak Baru, Belawan, dan Abdul Salam warga Jalan Alu Alu, Belawan Bahagia.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, ketiga tersangka ditangkap di lokasi terpisah.
"Dalam waktu kurang lebih lima sampai enam jam, Sat Reskrim Polres Belawan yang dibackup oleh Jatanras Polda Sumut mengamankan tiga orang pelaku," kata Hadi, Kamis (21/4/2022).
Hadi menambahkan, dua diantara tersangka yang diamankan merupakan otak pelaku pembantaian tersebut.