Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Novel genre kriminal dari penulis lokal dan mengangkat latar Indonesia bisa dibilang belum begitu banyak. Silent Demon terbitan Elex Media Komputindo pun hadir untuk coba meramaikannya dengan kisah kejahatan yang cukup
Silent Demon yang bisa didapatkan di toko buku offline maupun online sejak bulan Maret ini pada intinya menceritakan rencana jahat seorang hacker genius untuk mengacaukan kota Jakarta. Detektif polisi Sugi dan Laura harus mengusutnya atau terjadi malapetakan besar.
Salah satu keunikan dalam cerita kriminal di Silent Demon adalah para penjahatnya atau pun motifnya sudah diketahui sejak awal. Hal ini berbeda dari berbagai novel kriminal yang biasanya mengharuskan pembaca menebak-nebak siapa pelakunya dengan petunjuk yang ada.
Dalam istilah literasi, gaya penceritaan semacam ini kadang disebut cerita detektif inverted atau howcatchem. Intinya, siapa pelaku sudah diungkap sejak awal dalam cerita dan keseruan yang dihadirkan adalah bagaimana cara menangkapnya.
Model cerita howcatchem ini merupakan kebalikan dari whodunit, istilah untuk cerita detektif di mana tokoh utama harus memburu pelaku yang belum diketahui identitas maupun detailnya hingga klimaks.
"Saya sebenarnya awalnya tidak menyadari bahwa cerita ini mempunyai struktur tertentu, fokus saya ya mencoba untuk menulis kisah kriminal yang menegangkan dan seru serta harapannya ada pelajaran yang bisa dipetik," kata penulisnya, Fino Y.K.
Silent Demon latar ceritanya juga hampir seluruhnya berada di Indonesia, tepatnya di Jakarta dan daerah sekitarnya. Meskipun fiksi, hampir semua lokasi yang ada di dalam novel adalah nyata sehingga sebutan sebagai novel lokal diharapkan bukan sekadar tempelan.
Selain itu, meski genrenya kriminal, sebenarnya ada berbagai nilai moral yang bisa dipetik dalam cerita Silent Demon yang masuk nominasi Best Crime Story di ajang Scarlet Pen Awards 2022 yang diselenggarakan Detectives.ID ini.
Karakter-karakternya digambarkan mencintai keluarganya, profesinya, hingga negaranya, walaupun cara mereka mencintai bisa diperdebatkan, apakah benar atau salah. dtc