Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Antrean panjang di tempat pengisian bahan bakar di Sri Lanka terlihat mengular sangat panjang. Di Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo antrean tersebut tak dapat terhindarkan lagi. Untuk bisa mengisi BBM, pengendara di Sri Lanka harus menunggu lebih dari enam jam.
"Saya sudah menunggu lebih dari enam jam. Kami menghabiskan hampir tujuh jam mengantre hanya untuk mendapatkan BBM," ungkap salah seorang pengendara Mohammad Ali dikutip Reuters, Selasa (17/5/2022).
Ali tak sendirian. Pengendara lain juga mengeluhkan hal serupa. Bahkan sekalipun sudah mengantre berjam-jam, Mohammad Naushad malah kehabisan BBM.
"Kami di sini sejak jam 7-8 pagi dan sampai sekarang belum jelas apakah mereka memiliki stok BBM atau tidak. Tidak ada yang tahu kapan itu datang, kami juga tidak tahu," ungkap Naushad.
Saat ini pengiriman BBM masih dalam perjalanan melalui jalur India dan sudah sampai di Sri Lanka. Namun demikian, BBM belum didistribusikan secara merata. Stok BBM di Sri Lanka pun tidak banyak. Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengaku stok BBM itu hanya cukup untuk satu hari.
"Saat ini kami hanya memiliki stok BBM untuk satu hari. Bulan-bulan berikutnya akan menjadi masa yang sulit," ungkap Wickremesinghe.
Melihat hal tersebut, Menteri Energi Kanchana Wijesekera mengatakan agar masyarakat bisa menunggu di rumah hingga akhirnya stok BBM terpenuhi kembali.
"Kami meminta masyarakat untuk tidak mengantre dalam waktu tiga hari ke depan sampai distribusi 1.190 tempat pengisian bahan bakar dipenuhi," ungkap Kanchana.
Untuk diketahui, Sri Lanka saat ini dilanda krisis setelah dihantam pandemi Covid-19 ditambah dengan adanya kenaikan harga BBM dan pemotongan pajak populis dari trah Rajapaksa. Krisis tersebut lebih parah dari tahun 1948. Kekurangan devisa menyebabkan inflasi meningkat, harga bahan pokok dan BBM merangkak hingga stok obat-obatan menipis.(dto)