Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Reptil terbang bernama naga kematian benar-benar ada. Fosilnya ditemukan... di Argentina.
Naga Kematian, demikian para ilmuwan menamainya, berburu di langit bumi sekitar 86 juta tahun yang lalu. Saat sayapnya dibentangkan sepenuhnya, lebar dari ujung kanan ke ujung kiri sembilan meter.
"Besarnya ukuran predator ini memberikan gambaran yang menakutkan," kata para ilmuwan seperti dikutip dari BBC, Senin (30/5/2022).
"Spesies ini hampir setinggi jerapah. Lebar sayapnya menantang batas-batas pemahaman biologis kita," kata pemimpin proyek penelitian Leonardo Ortiz.
Jasad reptil terbang naga kematian itu terawetkan di bebatuan pegunungan Andes selama 86 juta tahun. Artinya, makhluk bersayap ini hidup bersama para dinosaurus.
Prof. Ortiz merupakan salah satu pakar paleontologi yang awalnya menemukan fosil reptil tersebut dalam penggalian di Argentina pada 2012.
Ia memilih nama spesies Thanatosdrakon amaru. Itu merupakan gabungan kata kematian dan naga dalam bahasa Yunani.
"Sepertinya itu nama yang pas," kata Prof. Ortiz dalam sebuah wawancara.
"Ini adalah naga kematian," dia menambahkan.
Reptil itu diyakini merupakan salah satu predator pertama yang menggunakan sayap mereka untuk berburu terbang di angkasa bumi pada zaman prasejarah sebelum burung berevolusi.
Kendati demikian, Prof. Ortiz mengatakan bahwa hewan pemburu naga kematian itu kemungkinan besar menghabiskan banyak waktunya di darat.
Gaya hidup makhluk ini di zaman prasejarah belum banyak diketahui, kata Prof. Ortiz, namun fakta bahwa dua spesimen yang berbeda ukuran ditemukan bersama-sama adalah bukti bahwa predator ini hidup berkelompok.
Reptil mengerikan ini hidup sekitar 20 juta tahun sebelum asteroid menghantam bumi dalam peristiwa kepunahan katastrofik, yang memusnahkan tiga perempat kehidupan hewan dan tumbuhan, dan menandai akhir Periode Kapur (Cretaceous).
Pada 2017, fosil pterosaur yang jauh lebih tua lagi, berasal dari 170 tahun yang lalu di periode Jurassic, ditemukan di Pulau Skye, Skotlandia. Makhluk itu memiliki lebar sayap 2,5 meter.(dtt)