Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbidnisdaily.com-Langkat. Didampingi Kapolres Langkat AKBP Danu Pamungkas Totok, Direktur Binmas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Ja'far Sidiq SH MM HHan, Senin (6/6/2022), meninjau pelatihan pemanfaatan limbah berupa bahan berbahaya dan beracun (B3) dari sisa pembakaran batu bara di PLTU Desa Tanjung Pasir Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat.
Limbah B3 batu bara ini secara umum dikenal dengan pengertian fly ash dan bottom ash (FABA), yang merupakan partikel halus berupa abu sisa hasil pembakaran batubara. Abu yang naik dan terbang disebut fly ash. Sedangkan yang tidak naik disebut bottom ash.
Di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu, FABA ini dimanfaatkan sebagai industri papingblok dan sejenisnya.
Kombes Pol Ja'far Sidiq mengatakan, pihaknya memenuhi undangan pihak PLTU dalam rangka pembukaan Pelatihan Pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA), untuk peningkatan perekonomian Nasional, melalui Pemberdayaan Masyarakat.
Penelusuran medanbisnisdaily.com, berdasarkan kajian ilmiah, limbah yang bersumber dari proses pembakaran batubara pada fasilitas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) atau dari kegiatan lain yang menggunakan teknologi selain stocker boiler dan/atau tungku industri, bisa dikelola untuk manfaat.
Payung hukum yang mengatur tentang ketentuan itu adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
PP merupakan aturan turunan dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Berdasarkan lampiran 14 PP Nomor 22 Tahun 2021 disebutkan, jenis limbah batu bara yang dihapus dari kategori limbah B3 adalah fly ash dan bottom ash. Pada bagian penjelasan Pasal 459 huruf C PP 22/2021 diatur fly ash dan bottom ash hasil pembakaran batu bara dari PLTU, dan kegiatan lainnya tak termasuk sebagai limbah B3, tetapi non-B3.
Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iwan Setiawan mengatakan, fly ash dan bottom ash merupakan produk sisa dari pembakaran batu bara. "Batu bara yang dibakar itu menghasilkan produk sisa berupa material-material yang terbangndan terendapkan, yang terbang itu disebut fly ash, yang mengendap di bawah itu bottom ash," katanya.
Secara fisik, fly ash dan bottom ash terlihat seperti debu halus atau pasir halus, mirip seperti abu yang dikeluarkan oleh gunung api. Bedanya, fly ash dan bottom ash memiliki tekstur yang sedikit lebih halus jika dibandingkan dengan abu vulkanik yang kasar seperti pasir.