Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Perusahaan gas Rusia, Gazprom dikabarkan akan memangkas pengiriman gas ke Italia menjadi hanya setengah dari 63 juta meter kubik per hari. Hal ini disampaikan oleh Raksasa energi Italia Eni.
Kejadian ini menjadikan Italia sebagai korban selanjutnya dari gas Rusia setelah negara-negara lainnya, hingga ia berkemungkinan mendeklarasikan keadaan siaga pada minggu depan jika pembatasan ini terus di lakukan, dua sumber pemerintah mengatakan kepada Reuters, dilansir melalui BBC, Senin (20/06/2022).
Pembatasan tersebut tentu akan memicu Italia mengambil tindakan dalam mengurangi konsumsi gas, termasuk penjatahan gas untuk pengguna industri tertentu, meningkatkan produksi di pembangkit listrik tenaga batu bara dan meminta impor gas dari pemasok lain.
Selain Italia, Slovakia juga melaporkan menerima kurang dari setengah volume gas dari biasanya melalui pipa gas Nord Stream 1 pada hari Jumat lalu. Sementara itu, Prancis pun sejak 15 Juni silam sudah tidak menerima gas Rusia dari Jerman itu. Meski begitu, negara itu mendapatkan pasokan dari tempat lain.
Jerman menuduh Gazprom berusaha untuk mendorong harga energi dengan mengurangi pasokan secara tajam. Hal ini tentu berbeda dari pernyataan perusahaan energi itu. Pihaknya mengatakan hal ini disebabkan keterlambatan pengembalian peralatannya oleh Siemens Energy Jerman di Kanada. Dengan demikian, menurutnya perbaikan pipa Nord Stream yang harus disalahkan.
Sebagai tambahan informasi, Rusia merupakan pemasok 40% gas alam Uni Eropa. Ia juga memasok 27% kebutuhan minyak impor UE dan blok tersebut membayar Rusia sekitar € 400 miliar (Rp 6,22 ribu triliun) per tahun sebagai imbalannya.
Belakangan UE telah mengambil langkah untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil Rusia sebagai tanggapan atas invasi Vladimir Putin ke Ukraina, yang melarang sebagian besar impor minyak pada akhir 2022.
Oleh sebab itu, UE telah berkomitmen untuk mengurangi impor gas dari Rusia hingga dua pertiga dalam setahun. Meski begitu, sulit untuk mendapatkan kesepakatan dengan negara-negara anggotanya tentang tindakan lebih lanjut, seperti larangan impor secara langsung.
Negara-negara anggota telah didesak untuk menyimpan gas selama bulan-bulan musim panas menjelang musim dingin, ketika permintaan bahan bakar meningkat. Akan tetapi langkah terbaru Rusia untuk mengurangi pasokan gas alamnya itu telah memperdalam kekhawatiran mereka bahwa Eropa mungkin akan berjuang untuk memenuhi kebutuhan gas tersebut.
Di sisi lain, Nord Stream 1 dijadwalkan menerima pemeliharaan tahunan antara 11 dan 21 Juli, dimana aktivitas ini akan menghentikan semua aliran gas.(dtf)