Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29 diperingati secara nasional di Kota Medan yang dipusatkan di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (7/7/2022) besok. Menjelang itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar webinar, dialog dan aspirasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Santika Dyandra Medan, Rabu (6/7/2022).
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala BKKBN Pusat dr Hasto Wardoyo SpOG (K), Direktur Kemendagri, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Gubernur Provinsi Riau, Wagub Jambi, Wagub Bengkulu, Wali Kota dan Bupati Se Sumatera Utara, termasuk Wali Kota Medan, Muhammad Afif Bobby Nasution dan Wakil Wali Kota Medan Aulia Rahman.
Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah mengakui angka stunting di Sumatera Utara mencapai 25,7 persen berada di atas rata-rata nasional sekitar 24 persen.
"Ini menjadi tugas dan tangungjawab kami dalam penurunan angka stunting dan membahagiakan keluarga di Sumatera Utara. Oleh sebab itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar tahun 2024, angka penurunan stunting menjadi 14 persen," sebut Ijeck.
Ijeck berharap mudah-mudahan di Sumatera Utara, yang terdiri dari 25 kabupaten dan 8 kota, berkat kerjasama erat dengan BKKBN angka stunting mengalami penurunan.
"Mudah-mudahan kegiatan yang digelar di Kota Medan ini menjadi penyemangat kami mencegah stunting," harap Ijeck.
Sementara, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, kondisi stunting di Kota Medan juga mengalami peningkatan yakni berjumlah 550 anak, yang 20 persen di antaranya berusia 2 tahun ke atas.
Bobby berharap kasus stunting di Kota Medan mengalami penurunan dan menganggarkan dana sebesar Rp 198 miliar lebih untuk mengatasi stunting di Kota Medan.
"Masalah stunting di Kota Medan menjadi perhatian pemerintah pusat, oleh sebab itu saya mengajak semua pihak untuk berkolaborasi mengatasi masalah stunting ini. Salah satu langkah Pemerintah Kota Medan dalam mengatasinya adalah memperbaiki gizi keluarga dan memberikan bantuan usaha kepada keluarga stunting akibat ekonomi sehingga kekurangan gizi," sebut Bobby.
Sedangkan Kepala BKKBM Pusat, Hasto Wardoyo mengatakan, sesuai pesan Presiden, Joko Widodo, bahwa Peraturan Presiden No 72 a tahun 2021, dalam rangka percepatan penurunan stunting 14 persen tahun 2024, keluarga-keluarga muda terus menjadi perhatian utama. Karena keluarga-keluarga mudalah yang masih bisa hamil dan melahirkan anak-anaknya.
"Perlu saya sampaikan kepada gubernur, wali kota serta bupati, bahwasannya generasi muda kita 24,4 persen mengalami stunting, sementara yang 9,8 persen inditional disabel, kemudian yang 5 persen, 1 persen autisme dan yang 3 persen difabel, sehingga generasi muda kita yang kurang optimal itu sudah hampir 40 persen lebih. Semua itu disebabkan oleh masalah stunting," jelas Hasto Wardoyo.