Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pendiri Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM), Dr Sofyan Tan, menginisiasi pembangunan kampus yang diberi nama Universitas Satya Terra Bhinneka atau ST Bhinneka. Pembangunan universitas ini tetap mengusung semangat yang sama seperti halnya YPSIM.
"Jadi ST Bhinneka akan menjadi kampus merdeka bagi warga yang tidak mampu. Karena ketiadaan biaya tidak seharusnya membuat anak-anak lulusan SMA maupun SMK tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yakni dunia perkuliahan. Mereka harus tetap bisa melanjutkan ke perguruan tinggi dan tidak pernah putus sekolah," katanya saat peletakan batu pertama Universitas ST Bhinneka bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, di Jalan Sunggal, Medan, Kamis (25/8/2022).
Menurut Sofyan Tan, penerapan nama Satya Terra Bhinneka pada universitas yang akan dibangun menjadi bagian dari komitmennya untuk tetap menempatkan nilai kebaikan, kesetiaan (Satya) dan kejujuran yang sangat penting bagi generasi emas ke depan. Sedangkan Terra memiliki arti bumi dimana diharapkan generasi kedepan tetap mencintai bumi dan tanah dengan menjaga kelestarian lingkungan. Kemudian, Bhinneka adalah keberagaman yang diharapkan agar ditengah berbagai perbedaan yang ada, maka persatuan dan kesatuan tetap menjadi hal yang diutamakan.
"Ini menggambarkan keinginan kita bahwa generasi penerus memiliki kesetiaan dalam menjaga bumi mulai dari tingkat nasional hingga internasional dan tetap tidak meninggalkan budaya Indonesia. Konsep kampusnya tetap konsep merdeka belajar seperti yang dicanangkan Pak Nadiem Makarim," katanya.
Sofyan Tan mengatakan, nantinya, Universitas Satya Terra ini akan memiliki tujuh program studi (prodi) yakni S1 Pendidikan Guru SD, S1 Pendidikan Bahasa Inggris, S1 Sistem Informasi, S1 Ilmu Hukum, S1 Seni Kuliner dan S1 Destinasi Wisata. Prodi-prodi ini akan dibuka secara berkala pada tahun 2022-2034.
Sementara itu, Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, mengatakan, sangat mengapresiasi pembangunan universitas ST Bhinneka. Ia pun sangat optimis, Universitas ST Bhinneka akan mampu mewujudkan semangat kampus merdeka belajar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sesuai dengan tuntutan zaman.
"Perguruan tinggi harus mampu menghilangkan sekat antara dunia profesi dengan dunia industri. Bahwa akan banyak praktisi yang akan mengajar di kampus dan sekolah sebaliknya akan banyak guru dan dosen yang akan mencari pengalaman di dunia industri. Ini adalah semangat kampus merdeka belajar yang tujuannya untuk meningkatkan kompetensi keilmuan dan pengalaman bagi masyarkat Indonesia," kata Nadiem.
Secara umum, Nadiem juga menitipkan pesan agar seluruh kampus di Indonesia tetap memperhatikan tiga poin penting yang kerap memicu persoalan dalam dunia pendidikan. Tiga poin tersebut yakni intoleransi, kekerasan seksual dan perundungan (bully). Ia meminta agar seluruh pengelola perguruan tinggi memperhatikan tiga hal tersebut.
"Saya minta semua pemimpin yayasan mengambil peran aktif dalam menghilangkan tiga masalah ini. Dengan komitmen dan dukungan dari semua pihak, saya yakin hal itu dapat dilakukan. Secara khusus saya optimis, Universitas ST Bhinneka akan menjadi kampus penggerak yang berdampak besar mentransfer sistem pendidikan yang lebih inklusif dalam mendorong kolaborasi dan inovasi," kata Nadiem.