Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyaksikan 14 negara yang teken kesepakatan dagang dengan pengusaha Indonesia. Totalnya ada 100 kesepakatan dagang, berisi kontrak dagang berbagai komoditas mulai dari makanan minuman, produk perikanan, gula aren, kopi, furnitur hingga rempah-rempah Indonesia.
Total transaksi dalam 100 kesepakatan dagang itu mencapai US$ 1,19 miliar atau setara dengan Rp 18,45 triliun. Penandatanganan dilakukan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten, kemarin, (19/10).
Penandatanganan disaksikan oleh Zulhas, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Suhanto dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi.
"Saya yakin kepercayaan dan antusiasme para mitra dagang dari luar negeri terhadap para pelaku usaha Indonesia merefleksikan besarnya kepercayaan mereka terhadap momentum 'Strengthening Global Trade For Global Recovery' yang diusung Indonesia dalam TEI ke-37," kata ucap, di ICE, BSD.
Secara rinci, penandatanganan 100 kesepakatan dagang tersebut terdiri atas 99 nota kesepahaman (MoU) dan satu letter of intent (LoI). Nilai kesepakatan dagang di antaranya sebesar US$ 1,19 miliar terdiri atas kontrak dagang pelaku usaha Indonesia dengan pembeli Jepang US$ 411,25 juta, Malaysia US$ 175,89 juta, Mesir US$ 150,00 juta.
Kemudian pengusaha Indonesia dengan Belanda US$ 120,11 juta, Arab Saudi US$ 112,99 juta, Italia US$ 82,95 juta, Inggris US$ 62,00 juta, Amerika Serikat US$ 42,00 juta, Australia US$ 11,65 juta, Brasil US$ 10,00 juta, Spanyol US$ 10,10 juta, Jerman US$ 3,00 juta, Bangladesh US$ 2,00 juta, dan Filipina US$ 43,00 ribu.
Rincian komoditas yang dibeli oleh belasan negara itu meliputi makanan dan minuman, produk perikanan, produk kertas, cangkang kelapa sawit, makanan olahan, obat-obatan, sayuran, briket, gula aren, kopi, furnitur, produk kecantikan, rempah-rempah, produk kayu, dan ban kendaraan bermotor. Selain itu, terdapat pula kontrak investasi untuk proyek pasokan daya dari darat untuk memenuhi kebutuhan listrik kapal sandar (shore to ship power supply).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengatakan, Kemendag terus mengantisipasi berbagai penandatanganan lainnya yang dapat terjalin selama pelaksanaan TEI ke-37 dan upaya-upaya tindak lanjut pasca penyelenggaraan TEI.
"Kali ini kita menyaksikan penandatanganan kesepakatan dagang secara serentak antara pelaku usaha Indonesia dan para pembeli dari luar negeri. Kami mengapresiasi usaha-usaha yang telah ditempuh hingga terwujud penandatanganan ini dan kami mengantisipasi berbagai kesepakatan bisnis selanjutnya," ungkap Didi.(dtf)