Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung genap satu tahun. NATO mempertegas dukungan terhadap Ukraina dan menyatakan "upaya Rusia untuk mematahkan tekad orang-orang berani Ukraina telah gagal".
Dilansir kantor berita AFP, Jumat (24/2/2023), dalam pernyataan yang dikeluarkan satu tahun setelah invasi Rusia, NATO juga mengatakan bahwa Rusia harus segera mengakhiri "perang ilegal" yang berdampak pada pasokan pangan dan energi global.
Aliansi militer Barat itu mengatakan: "Kami semakin meningkatkan dukungan politik dan praktis ke Ukraina yang mempertahankan diri dari invasi Rusia, dan akan mempertahankan dukungan kami selama diperlukan untuk membantu Ukraina menang."
Menurut NATO, Rusia "memikul tanggung jawab penuh atas perang ini," yang disebutnya melanggar Piagam PBB dan komitmen internasional Moskow.
"Rusia belum menunjukkan keterbukaan yang tulus terhadap perdamaian yang adil dan abadi," kata NATO dalam pernyataannya.
"Kami tetap bertekad untuk mempertahankan tekanan internasional yang terkoordinasi terhadap Rusia. Kami juga mengutuk semua pihak, termasuk Belarusia, yang secara aktif memfasilitasi perang Rusia," imbuh NATO.
NATO mengingatkan bahwa "tidak ada impunitas untuk kejahatan perang Rusia dan kekejaman lainnya".
NATO juga menekankan bahwa komitmennya terhadap perjanjian pendirian NATO - yang mencakup klausul pertahanan timbal balik Pasal 5 yang berlaku untuk semua negara anggota NATO - "lebih kuat dan lebih bersatu dari sebelumnya".
"Kami tetap siap mempertahankan setiap jengkal wilayah sekutu... melawan semua ancaman dan tantangan," tegas NATO.
Sementara Pasal 5 tidak mencakup Ukraina, yang bukan bagian dari NATO, namun mencakup negara-negara tetangga seperti Polandia, Rumania, dan Lituania.
Pernyataan NATO tersebut juga menekankan bahwa Finlandia - yang berbatasan dengan Rusia - dan Swedia berada di jalur untuk bergabung dengan aliansi tersebut sebagai reaksi atas invasi Mosow ke Ukraina. dtc