Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pada tahun 2022 lalu, peneliti dikejutkan usai menemukan sisa-sisa hangus dari beberapa sisa masakan makanan tertua di dunia, salah satunya diketahui sebagai pancake.
Ditemukan di kompleks Gua Shanidar di Irak, peneliti Caren Kabukcu yang merupakan ilmuwan archaeo botanical di University of Liverpool menjelaskan hasil investigasinya. Ia menjelaskan ada semacam biji-bijian yang direndam sebelum dihaluskan menjadi adonan. Hal tersebut disebutkan seperti persiapan sebelum makanan dimasak.
Bukan pancake yang kita kenali sekarang, suguhan kuliner yang diperkirakan berusia 70.000 tahun itu adalah pancake di masa-sama awal. Pancake atau panekuk adalah kue pipih yang dibuat dari adonan berbahan dasar tepung. Kabukcu bersama timnya menemukan pancake dalam versi yang belum sempurna.
Meski begitu ternyata sejarah pancake sangatlah panjang hingga menjadi kegemaran banyak orang. Namun sebelumnya, tak ada salahnya untuk mengetahui sejarah memasak terlebih dahulu. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Smithsonian Magazine, Jumat (24/2/2023).
Sejarah Memasak Pancake
Berdasarkan penelitian sebelumnya, kegiatan memasak diketahui muncul selama era Neolitik yakni kira-kira tahun 7000-1700 SM. Kala itu, orang prasejarah tengah beralih ke komunitas yang lebih besar dan lebih terstruktur dan mereka mulai mengembangbiakkan tanaman dan hewan.
Namun Kabukcu mengatakan hal berbeda. Ia menjelaskan bahwa kegiatan memasak dengan bahan dasar tanaman seperti umbi, kacang-kacangan dan biji-bijian sudah ada sebelum zaman Neolitik atau sekitar 30.000 tahun yang lalu.
Seperti orang-orang Zaman Batu pada masa itu sudah mampu membuat tepung dari tumbuhan cattail dan pakis. Kemungkinan besar mereka menggabungkan bubuk dari tumbuhan dengan air dan memanggang campuran tersebut di atas batu panas.
Proses memasak itulah yang diketahui sebagai adonan pancake di masa-masa Zaman Batu. Meski begitu, kini pancake menjadi salah satu hidangan yang paling mudah untuk dimasak. Cukup tambahkan tepung, tambahkan air, susu dan satu atau dua butir telur. Cukup aduk merata dan adonan siap untuk dimasak di atas teflon atau permukaan panas lainnya.
Meski kini populer, pancake memiliki sejarah yang cukup panjang.
Masa Awal Pancake
Pancake diketahui merupakan makanan orang Yunani dan Romawi kuno sejak tahun 500 SM. Kala itu seorang penyair asal Athena bernama Cratinus menggambarkan panke seperti "embun pagi (kue pipih) yang panas dan meleleh".
600 Tahun kemudian tepatnya pada akhir abad kedua Masehi, tabib Yunani bernama Gales memasukan resep dalam buku berjudul "On the Properties of Foodstuffs". Resep kue yang kini diketahui seperti jenis blinis Rusia atau kue griddle Kanada.
Menurutnya, kue griddle adalah sebutan pancake bagi orang Athena. Namun orang Yunani Asia menyebutnya dengan kue wajan atau pancake yang dimasak dengan minyak zaitun.
"Minyak ditempatkan ke dalam wajan yang diletakkan di atas api. Ketika sudah panas, tepung gandum yang dilarutkan dengan air dituangkan ke dalamnya," ujar Galen yang juga mencatat bahwa pancake sering dinikmati dengan madu.
Melipir jauh dari Yunani dan Romawi, sebuah tempat yang sekarang disebut dengan Xinjiang atau sebuah wilayah otonom di Cina Barat Laut juga memiliki makanan sejenis pancake.
Hal itu ditemukan usai dilakukan penggalian di Pemakaman Subeixi. Peneliti menemukan pancake millet yang berasal di tahun 300-500 SM atau kira-kira sezaman dengan ungkapan yang dikeluarkan oleh Cratinus.
Pada masa itu, makanan itu tidak disebut dengan pancake. Menurut Kamus Bahasa Inggris Oxford, kata "pancake" berasal dari bahasa Inggris Pertengahan yakni pancake atau ponkake dan baru mulai digunakan selama era abad pertengahan.
Pancake Menjadi Makanan Rakyat
Dengan bahan yang terbatas dan waktu memasaknya yang singkat, secara historis pancake adalah makanan kelas pekerja.
Elizabeth David dalam ringkasan 1977 English Bread and Yeast Cookery menjelaskan terkadang masyarakat memasak pancake dengan tepung yang lebih murah seperti jelai, soba, oatmeal atau tepung lain yang tidak cocok untuk membuat roti.
Untuk membuatnya, adonan pancake memiliki komposisi penting yang lebih cair daripada roti. Tepung adonan memiliki konsistensi yang lebih encer sehingga diperlukan proses pengadukan.
Sebagai makanan rakyat, penulis William Ellis dalam bukunya Country Housewife's Family Companion yang terbit tahun 1750 menjelaskan pancake adalah hidangan keluarga petani yang paling murah dan praktis karena mereka bisa menemukan bahan dengan mudah dan hasil dari Bumi.
Ketika konflik terjadi antara Prusia dan Paris pada tahun 1870 dan 1870 roti menjadi semakin langka, terutama bagi masyarakat kelas bawah.
Banyak warga pada akhirnya beralih ke pancake yang dianggap sebagai makanan termurah untuk orang biasa. Sayangnya pada akhir tahun di masa itu tepung menjadi langka.
Kelangkaan ini menjadi "bencana bagi keluarga". Mary Pickering, seorang sejarawan di San Jose State University California menjelaskan pancake yang terbuat dari tepung mampu memuaskan selera banyak orang terutama anak-anak.
Ketika daging dan ikan terlalu mahal untuk dibeli, pancake sempat disajikan sebagai makanan pokok yang bisa dimakan saat berpergian atau dibawa kembali ke tempat kerja bagi para penambang, penebang pohon atau bahkan koboi.
Meski paling populer di kelas pekerja, para bangsawan Inggris juga menyukainya. Pada bulan Februari 1619, wanita bangsawan Inggris bernama Anne Clifford, Countess of Dorset, Pembroke dan Montgomery, menulis entri buku harian yang menjelaskan pengalaman bagaimana dia membuat "pancake bersama teman-temannya di kamar yang besar".
Hampir 300 tahun kemudian, selama era Victoria akhir, warga Inggris kadang-kadang makan pancake kaviar sebagai bagian dari hidangan yang gurih dan asin sebagai makanan penutup.
Perkembangan Pancake di Seluruh Dunia
Kini, pancake juga identik dengan perayaan dan dianggap oleh banyak orang sebagai "simbol kehidupan". Alasannya karena pancake terbuat dari tepung yang tidak beragi yang dicampur dengan air.
Air merupakan salah satu elemen kehidupan dan sempat menjadi makanan pokok di banyak peradaban kuno hingga seluruh dunia. Berikut ini daftarnya:
1. Peradaban Kuno
Ya, pancake dimakan di masyarakat peradaban kuno seperti Ethiopia, Eritrea dan beberapa bagian daerah Somalia. Bukan pancake, makanan di daerah tersebut dinamakan injera yang terbuat dari tepung teff. Namun, secara keseluruhan bentuknya mirip dengan pancake.
Biasanya injera disajikan di pesta pernikahan, ulang tahun dan pertemuan keluarga. Secara tradisional, injera dinikmati bersama, dengan dua atau tiga orang makan dari piring yang sama.
2. India
Di India Utara, pancake diberi nama chilla yang juga terbuat dari tepung yang dipadukan dengan buncis. Chilla biasanya disajikan di pesta pernikahan.
3. Inggris
Sedangkan di sebagian besar dunia Barat, panekuk dimakan pada perayaan Shrove Tuesday yakni hari terakhir sebelum dimulainya Prapaskah dan 40 hari penghematannya. Nama hari raya ini berasal dari "shrive" yang merupakan kata kerja kuno berarti mengaku atau memberikan penebusan dosa (tujuan asli dari Shrove Tuesday).
Hari Raya Shrove Tuesday juga dikenal sebagai Hari Pancake. Karena Prapaskah memiliki aturan melarang produk susu dan daging, pancake menjadi makanan utamanya.
Selama Abad Pertengahan, Shrove Tuesday dirayakan dengan meriah. Di banyak kota, bel gereja akan dibunyikan untuk memanggil penduduk desa untuk mengaku dosa.
Menurut buku Pancake: A Global History ada salah satu legenda lokal yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Bermula dari banyak ibu rumah tangga yang masih sibuk memasak pancake di pagi hari.
Dengan begitu, pendeta yang sangat bersemangat menyembunyikan bel lebih awal. Karena mendengarnya, seorang ibu melepas celemeknya, dan membalik pancake yang masih ada di teflon agar tidak merusak masakan itu.
Untuk memperingati dedikasi wanita itu, beberapa kota di Inggris mengadakan kontes balapan membalik pancake. Salah satu kegiatan tertua dilakukan di daerah Olney, Buckinghamshire dan diadakan setiap tahun.
4. Eropa Timur
Pancake juga hadir di sejarah makanan Yudaisme dan orang-orang Yahudi. Mereka menamakannya dengan latkes untuk memperingati keajaiban Hanukkah.
Pada hari itu, latkes akan dibuat dari kentang yang dihaluskan dan digoreng dengan minyak serta disajikan di piring Kartoflani Ukraina.
Kentang diketahui hadir di Eropa pada abad ke-16 dan baru tersedia secara luas 200 tahun kemudian. Sebelum ada kentang, orang-orang Yahudi memakan latkes yang terbuat dari tepung soba atau keju seperti pancake.
5. Indonesia
Di Indonesia pancake memiliki beragam warna karena ditambah dengan santan atau perisa pandan. Makanan itu bernama serabi.
6. Belanda dan Korea
Di Belanda, pancake bernama pannenkoeken yang dimakan untuk sarapan, makan siang, dan makan malam. Serupa dengan hal itu, pancake di Korea bernama Buchimgae.
7. Liguria, Italia dan Perancis
Negara Liguria dan Italia mengenal pancake dengan sebutan farinata yakni kue pipih yang terbuat dari tepung buncis dan dinikmati sebagai hidangan pembuka. Sedangkan di Prancis, farinata disebut dengan soca.
Menurut legenda, farinata ditemukan secara tidak sengaja. Awalnya, setoples bubur buncis ditemukan terombang-ambing di lautan karena badai pada tahun 1200.
Karena terkena sinar Matahari, bubur itu menghasilkan cakram cokelat bundar yang akhirnya dimakan oleh pelaut hingga terkenal sebagai farinata.
Nah itulah sejarah singkat tentang pancake dan perkembangannya di berbagai negara.(dte)