Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Ketua kontingen Gerakan Pramuka Indonesia untuk Jambore Dunia ke-25 Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi mengatakan cuaca panas di Korea Selatan masih dalam batas aman. Yuniar menyebut pihaknya juga sudah mengunjungi beberapa unit di seluruh area perkemahan.
"Sampai saat ini kontingen Indonesia juga menganggap bahwa Jambore Dunia masih dalam batas aman untuk bisa diikuti dan hal ini kami sampaikan langsung dengan berkunjung ke unit-unit yang tersebar di seluruh area perkemahan," kata Yuniar dalam keterangannya, Minggu (6/8/2023).
Yuniar mengatakan kegiatan Jambore Pramuka Dunia ini juga dipantau langsung pihak KBRI Korea Selatan. Dia menyebut pihak KBRI sudah berada di lokasi perkemahan sejak kemarin.
"Kondisi di lapangan juga di monitor langsung oleh pihak KBRI Korea Selatan yang juga berada di lokasi perkemahan sejak kemarin," katanya.
Lebih lanjut, Yuniar mengatakan negara yang mengirimkan peserta lebih dari 2.000 orang seperti Jerman, Swedia, Jepang dan Taiwan juga melakukan asesmen imbas cuaca panas di Korea Selatan. Hasil asesmen 4 negara itu juga memutuskan tetap bertahan mengikuti Jambore Dunia karena cuaca panas masih dalam batas aman.
"Kontingen besar yang mengirim peserta lebih dari 2.000, seperti Jerman, Swedia, Jepang, Taiwan, setelah melakukan asesmen di internal mereka, memutuskan bahwa Jambore Dunia masih dalam batas aman untuk bisa diikuti oleh kontingen mereka," kata Yuniar.
AS-Inggris Tarik Kontingen
Jambore Dunia di Korea Selatan dilanda panas ekstrem. Sejumlah negara seperti Singapura, Amerika Serikat, dan Inggris pun menarik para pramukanya.
Dilansir Channel News Asia, Minggu (6/8/2023), sekitar 43.000 orang mengikuti jambore di provinsi Jeolla Utara. Namun, gelombang panas yang ekstrem telah menyebabkan ratusan pramuka jatuh sakit. Kondisi itu memaksa Seoul untuk mengerahkan dokter militer, menawarkan bus ber-AC, dan berjanji akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan acara tersebut.
Kritik pun meningkat lantaran kondisi perkemahan yang dinilai mengerikan akibat cuaca ekstrem itu. Kamar mandi di area jambore disebut belum sempurna dengan sanitasi di bawah standar.
Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo mengungkapkan pemerintah telah melakukan inspeksi di tempat dan menemukan bahwa kondisinya tidak lagi separah yang diklaim. "Setelah berdiskusi dengan negara peserta, kami memutuskan untuk melanjutkan acara tanpa henti," ujarnya. dtc