Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) Prof Dr dr Ridha Dharmajaya SpBS (K) menyuarakan ajakan agar para siswa memanfaatkan teknologi digital dengan gadget sebagai media pendukung pembelajarannya.
Prof Ridha yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran USU tersebut, ikut mengambil peran dalam mengedukasi dalam pemanfaatan teknologi digital termasuk kepada pelajar SMAN 5 Medan.
"Jika gadget memiliki berdampak negatif baik secara fisik dan konten, tapi ada manfaat yang didapat jika kita bijak dalam penggunaannya," ungkap Prof Ridha, saat mengisi materi gadget sehat di SMAN 5, Jalan Pelajar Medan, Jumat (02/02/2024).
Dengan memanfaatkan teknologi digital seperti media platform ataupun media sosial, menurut Prof Ridha akn membawa banyak kegunaan dan pastinya tak akan tertinggal di tengah perkembangan teknologi.
"Sudah saatnya kita manfaatkan itu. Teknologi saat ini terus berkembang. Jadikan gadget sebagai media yang bermanfaat dan memiliki nilai positif," tutur Prof Ridha.
Kepala SMAN 5 Medan, Supraba Ika Sari SPd MPd melalui Sovianur SPd, Selaku Wakil Bidang Kurikulum, mengakui besarnya manfaat teknologi digital dsn bahkan sudah menjadi tuntutan dalam kurikulum pendidikan saat ini.
"Kalau pemanfaatan teknologi digitalisasi di dunia pendidikan baik di kalangan pendidik maupun tenaga pendidik sangat besar manfaatnya untuk mengaplikasikan pembelajarannya apalagi dituntut oleh kurikulum merdeka," kata Sovianur yang didampingi Guru Kelas Juraida SPd MPd.
"Berbagai aplikasi harus kita serap dalam meloginkan pembelajaran termasuk kami guru-guru harus punya akun belajar melalui google drive dan segala macam kita tidak terlepas dari teknologi," ujarnya melanjutkan.
Sovianur juga menganggap jika jaman sekarang masih gagal, lambat, kudet atau kurang update justru akan tertinggal dari perkembangan.
"Perubahan-perubahan harus kita ikuti dan laksanakan jadi kita tidak tertinggal seperti yang sudah-sudah termasuk pada siswa mereka memiliki handphone termasuk laptop. Mereka sudah dituntut memiliki media pembelajaran menggunakan canva. Jadi penggunaan teknologi sudah saat mendesak kita harus tetap mengikuti dan mengapresiasi sepanjang anak-anak memfilter," ungkapnya.
Agar pemanfaatan media gadget tidak melenceng, Sovianur mengaku jika pihaknya juga turut mengawal dengan ketat agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif.
"Untuk pengawasan kami punya konseling. Apalagi di sini (SMAN 5) siswa dibolehkan membawa hape untuk mendukung pembelajaran, dan guru harus mengawal di kelas. Selama untuk dimanfaatkan untuk pembelajaraan akan kita dukung, dan tentunya akan ada sanksi jika ada siswa yang melanggar," sebutnya lagi.
Pada intinya, SMAN 5 lanjut Sovianur akan memberikan keleluasaan kepada peserta didik menggunakan gadget dalm menunjang pembelajarannya.
"Kita halalkan gadget dengan adanya pengawasan ketat Karena kita tidak ingin tertinggal dan hanya terfokus pada teks buku saja," ungkapnya mengakhiri.