Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Aktivis Pemuda Nias, Petrus S Gulo menyesalkan kinerja Theopilus Ginting, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 35 Gunungsitoli dari Kantor Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (B2PJN) Sumut yang dinilai tidak punya niat membenahi jalan nasional di Kepulauan Nias.
Petrus S Gulo pun mendesak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) Basuki Hadimuljono melalui Kepala B2PJN, Junaidi mengevaluasi kinerja Theopius Ginting, karena dianggap gagal.
"Bila perlu yang bersangkutan dicopot dari jabatannya, dan menempatkan orang yang betul betul punya niat membangun", tegas Petrus S Gulo, Sabtu (24/11/2023).
Ia juga meminta Theopilus Ginting segera mundur dari jabatan PPK 35 jika tidak mampu menangani jalan nasional di Kepulauan Nias.
Hal ini ditegaskan Petrus S Gulo menyikapi soal pemeliharaan jalan nasional di sejumlah titik di Kota Gunungsitoli terkesan asal-asalan, baru diperbaiki sudah rusak kembali. Parahnya seperti di titik jalan nasional lokasi terminal lama, belum lama diaspal namun kembali rusak.
Kondisi ini setali tiga uang dengan kegiatan menambal lubang-lubang jalan yang saat ni dikerjakan PPK 35 Sumut juga terkesan kurang bermutu. Kerikil dan aspal mulai terkelupas dan berserakan di badan jalan.
Bahkan, petugas dari Kantor PPK 35 Sumut sudah berkali kali menambal jalan itu namun berkali kali juga rusak.
Sedangkan di lokasi Jalan Gomo dan Jalan Diponegoro, ujung jembatan Kampung Baru, pemeliharaan jalan nasional dilakukan tambal sulam di sejumlah titik.
Perbaikan jalan nasional juga terpantau melompat lompat. Ada yang sudah ditambal di beberapa titik lokasi tertentu dan ada yang belum.
Seperti ditemukan mulai dari kawasan Sifalaete Gunungsitoli sampai daerah Miga rusak berlubang lubang padahal belum lama diaspal.
BACA JUGA: Duh! Baru Diperbaiki Jalan Nasional di Gunungsitoli Sudah Rusak Kembali
Kerusakan jalan nasional di banyak titik juga menyebabkan beberapa permasalahan di tengah masyarakat, antara lain, masyarakat kesulitan berkendara, menciptakan genangan air hingga debu yang mengotori udara.
"Cukup kita sesalkan maunya jalan nasional dalam pusat Kota Gunungsitoli ini lebih mendapat prioritas tanpa mengesampingkan di daerah lain. Mengingat kota ini sebagai barometer di kepulauan Nias," sesal Petrus Gulo.
Menurut Petrus, hal ini menunjukan bahwa kinerja PPK 35 asal asalan. Ia mengingatkan kondisi jalan nasional hingga saat ini belum sepenuhnya tertangani dengan baik
"Kita belum tahu berapa jumlah anggaran pemeliharaan jalan nasional yang dikelola PPK 35. Tetapi diperkirakan bisa mencapai miliaran rupiah. Namun yang tidak masuk akal apabila dikasih alasan anggaran tidak cukup. Jangan jangan arahnya ke fiktif lagi nanti. Artinya anggarannya sudah habis namun kegiatan belum terlaksana," kata politisi Partai Golkar Nias Barat ini.
Petrus berharap pemeliharaan jalan nasional dapat tertangani dengan baik. Sebab sepanjang ruas Gunungsitoli-Teluk dalam masih banyak titik titik kerusakan, apalagi mau berakhir tahun anggaran 2023.
"Apa betul tidak ada anggaran. Kemana semua anggaran itu kalau sudah habis", tanya Petrus.
Dikatakan, tidak perlu sampai Nias Selatan, di Kota Gunungsitoli banyak ditemukan titik titik kerusakan.
Pihaknya juga mendesak Menteri PUPR Basuki untuk mengevaluasi dan meminta pertanggungjawaban kinerja Theopilus Ginting selaku PPK 35 karena menurut informasi yang bersangkutan jarang masuk kantor, alasan rapat di Medan, di Aceh dan di Jakarta.
Kalau perlu dicopot dari jabatannya. Dan menempatkan orang yang betul betul punya niat membangun Nias ini.
"Hebat kali dia sampai bisa kendalikan pekerjaan anggotanya di Nias", kata Petrus lagi.
Ia juga menyesalkan, sikap arogansinya yang katanya tidak terbuka kepada wartawan ketika melakukan konfirmasi.
"Harusnya mereka terbuka bukan malah alergi kepada media," jelasnya.