Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wali Kota Medan, Muhammad Afif Bobby Nasution menyambut antusias dan riang gembira atas penyelenggaraan Medan Film Festival (MFF) 2023 yang digelar di Taman Budaya Medan, Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan yang berlangsung selama 2 hari Sabtu dan Minggu (25-26/11/2023).
Dikatakan Bobby Nasution, salah satu tujuan even ini sebagai upaya untuk mengembalikan kejayaan industri film di Medan.
Menurut Bobby, industri film di Medan pernah berjaya bukan hanya karena banyak melahirkan karya serta aktor dan aktris ternama, tetapi juga karena di masa itu Medan sering dijadikan lokasi syuting para sineas di Indonesia.
"Sama-sama kita tahu, dulu (1953-1983-red) Medan ini pernah berjaya di industri film. Selain Medan sering dijadikan lokasi syuting, sineas Medan juga banyak membuat film yang berkualitas. Ini adalah PR kita bersama untuk mengembalikan masa kejayaan itu," kata menantu Presiden Jokowi ini, saat Gala Premiere di ajang Medan Film Festival (MFF) 2023 di Hotel Grand Mercure, Medan, Sabtu malam (25/11/2023)
Dijelaskan Bobby, film memiliki kekuatan yang luar biasa. Film bisa menjadi media promosi yang efektif bagi satu kota.
Film juga bisa merefresh dan membuat pola-pola pikir suatu peristiwa yang pernah dilupakan kembali menjadi pembahasan.
"Misalnya baru-baru ini di Netflix, tentang kasus kopi sianida. Kasus ini sudah bertahun-tahun dilupakan. Tapi karena diangkat jadi film, kasus itu kembali lagi ke permukaan. Yang dulunya saat kasus itu baru-baru merebak, orang sempat takut mesan kopi, kemudian setelah mulai dilupakan orang sudah berani mesan kopi tapi sekarang jadi takut lagi mesan kopi. Kekuatan film tidak hanya merubah satu dua orang, tapi bisa membuat satu negara gonjang-ganjing," kata Bobby.
Di luar negeri, sambung Bobby, film bahkan dijadikan satu senjata, bukan hanya untuk memframing, tetapi juga dijadikan sebagai peluang ekonomi.
Hal inilah yang harus dikembangkan terutama untuk menjawab tantangan bonus demografi Indonesia Emas tahun 2045 mendatang, dimana generasi muda membutuhkan banyak lapangan pekerjaan baru.
Sementara itu, Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia (BPI) Gunawan Paggaru mengakui, event ini sangat luar biasa.
Dikatakan Gunawan, jika iklim ini bisa dipertahankan dalam 5 tahun saja dan dilakukan secara serentak dan terus menerus di kota-kota di Indonesia, film Indonesia akan bisa menguasai Asia.
"Indonesia, khususnya Medan punya potensi yang luar biasa yang tidak dimiliki negara lain. Tadi saya melihat film-film yang ditayangkan begitu luar biasa. Kurasinya sangat bagus. Tentu ini tak lepas dari peran Festival Programmer," kata Gunawan.
Gunawan menegaskan, Medan memiliki SDM perfilman yang cukup banyak. Selain itu, Medan juga didukung dengan adanya sejumlah lembaga pendidikan yang telah memiliki prodi film.
Kedua syarat ini, jelas Gunawan, sebenarnya sudah cukup untuk menjadikan Medan sebagai kota film. Kemudian yang terpenting bagaimana menjaga iklim perfilman dan dukungan dari berbagai pihak.
Hadir di acara Gala Premier itu, perwakilan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Muhammad Soleh Artiawan, sejumlah aktor dan aktris nasional dan mancanegara antara lain, Atiqah Hasiholan, Teuku Rifnu Wikana, Prisia Nasution, Iedil Dzuhrie Alaudin. Juga aktor Malaysia Chew Kin Wah serta Fabian Loo.