Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Palas. Pengelola bisnis pariwisata, pemandian Alam Siraisan, yang berada di Desa Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas (Palas), mengeluh rugi akibat bencana banjir yang melanda wilayah itu sepekan terakhir.
"Omset kami terjun bebas, harapan meraup keuntungan besar saat libur pergantian tahun pun kandas," kata Pengelola pemandian Alam Siraisan, Riduan Nasution kepada medanbisnisdaily.com (1/1/2024)
Hal itu disebabkan jumlah pengunjung objek wisata yang menurun drastis, padahal pengelola memperkirakan jumlah kunjungan saat momentum libur awal tahun bakal meningkat.
Lebih lanjut terang Riduan, hal itu karena didasari masa libur panjang sekolah hingga dua pekan serta cuti bersama yang dinilai dapat meningkatkan kunjungan wisata bersama keluarga.
"Prediksi itu justru berbanding terbalik. Hujan yang mengguyur Kabupaten Palas Sepekan terakhir, mengakibatkan beberapa tempat terendam banjir, membuat wisata pemandian sepi pengunjung," ungkapnya.
Berdasarkan jumlah pengunjung liburan awal tahun kemarin, jumlah kunjungan wisatawan saat libur tahun baru ini anjlok hingga 90 persen.
"Jadi hitungannya biasa tahun lalu ada 1.000 orang yang datang ini cuma 100 orang, turunnya drastis. Malah, dibanding hari ini, liburan biasa seperti Sabtu atau Minggu sebelum banjir lebih ramai," katanya.
Anjloknya jumlah kunjungan tempat wisata karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, di mana hujan lebat membuat warga mengurungkan niat pergi berwisata. Selain itu saat banjir terjadi banyak pemukiman warga yang terendam.
Pedagang Terdampak
Sepinya pengunjung wisata pemandian Alam Siraisan juga dikeluhkan Para pedagang di sekitaran pemandian.
Dewi Batubara salah satu penjual makanan minuman di Siraisan mengatakan, akibat sepinya pengunjung mengakibatkan omsetnya turun drastis.
Hal itu, membuat pendapatannya turun drastis dari sekitar Rp1000.000 per hari saat momentum liburan pergantian tahun lalu, sekarang cuma Rp100.000.
"Turun drastis, ini dari pagi dibuka sampai sekarang sore, masih dapat Rp100.000, tahun lalu jam segini sudah dapat Rp1000.000," keluhnya.
Meski pengunjung wisata pemandian Alam Siraisan sepi, Dewi memilih tetap membuka warungnya demi mencari nafkah bagi keluarganya. Ia membantu ekonomi keluarga karena suaminya hanya buruh tani.
Ia berharap agar cuaca ekstrim yang mengakibatkan banjir dibeberapa tempat di Palas ini segera usai. Agar pengunjung ke siraisan kembali normal dan usaha miliknya kembali ramai pembeli.