Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Palas. Dinas Pertanian Kabupaten Padang Lawas (Palas) mencatat ada sekitar 577 hektare lahan pertanian di daerahnya rusak akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Pertanian Palas, Falah Alfitri Daulay, kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (2/1/2024), mengatakan, ratusan hektare lahan pertanian yang rusak akibat banjir tersebut tercatat di Kecamatan Huristak seluas 549 hektare, Kecamatan Barumun Barat 10 hektare, Kecamatan Barumun Baru 7 hektare, Kecamatan Barumun Tengah 7 hektare serta Kecamatan Barumun 4 hektare.
“Data yang masuk masih data yang terdampak. Kita belum tahu kerusakan lahan itu masuk katagori, ringan, sedang atau berat, saat ini tim kita di lapangan masih mendata,”katanya.
Lebih lanjut terang Falah, setelah selesai dilakukan pendataan kerusakan ratusan hektare lahan pertanian. Berapa hektare sawah yang kategori kerusakan ringan, sedang dan berat. Pihaknya akan mengusulkan ke Provinsi, agar pemerintah memberikan konpensasi sesuai kerugian yang dialami warga terdampak.
“sesegera mungkin akan kita usulkan ke Provinsi, agar petani disini dapat bantuan," ucapnya.
Falah menambahkan, mayoritas petani yang sawahnya terdampak banjir Palas juga belum mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Padahal sosialisasi terus dilakukan. akan tetapi kenyataanya petani di Palas enggan mengikuti asuransi lahan pertanian.
Padahal terang Falah, asuransi itu sudah disubsidi pemerintah sebesar 80 %, jadi petani cukup membayar premi Rp 36.000 setiap bulannya, dari premi yang seharusnya dibayar sebesar Rp 180.000.
“Untuk yang ikut asuransi Jasindo asuransi usaha tani padi di Palas belum ada, padahal sudah di subsidi pemerintah, cukup bayar 36 ribu setiap bulan. Kita juga sudah sering kali melakukan sosialisasi pentingya asuransi, kalau seperti sekarang sudah terlambat,” terangnya.
Diperkirakan kerugian yang diakibatkan banjir yang melanda Kabupaten Palas sepekan terakhir, mencapai puluhan miliar rupiah.