Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Anggota DPD RI, Ustaz Dedi Iskandar Batubara, mengajak masyarakat Indonesia umumnya dan di Sumatera Utara khususnya, untuk terus menggaungkan aksi solidaritas bagi warga Palestina.
Dedi Iskandar Batubara mengatakan peristiwa konflik kemanusiaan di Jalur Gaza Palestina oleh Israel masih terus terjadi hingga saat ini. Berdasarkan kabar dari berbagai media, jumlah warga Palsetina yang tewas di sana mencapai 22.722 orang.
Kabar terbaru lainnya adalah sebanyak 7 orang tewas dalam serangan Israel ke Tepi Barat, Minggu (07/01/2024) pagi waktu setempat, dimana enam di antaranya adalah warga Palestina.
Hal itu menunjukkan bahwa Israel semakin serius untuk membumihanguskan Palestina, serta merupakan tindakan genosida dan kejahatan perang yang sangat kejam, tanpa mengindahkan nilai dan hukum peperangan sendiri.
"Indonesia dan dunia internasional melihat kondisi ini sebagai kejahatan kemanusiaan yang serius. Sehingga ini perlu kita ingatkan kembali, bahwa yang terjadi di Palestina merupakan pembumihangusan manusia," ujar Dedi Iskandar Batubara, yang juga Ketua PW Al-Washliyah Sumut ini.
Karena itu pula, ujar Dedi Iskandar Batubara lebih lanjut, masyarakat perlu terus menggaungkan aksi solidaritas terhadap warga di Palestina. Seperti yang berlangsung baru-baru ini di Surabaya, Jawa Timur, oleh ribuan orang dari Aliansi Rakyat Bela Palestina. Terutama berbagai pihak atau organisasi yang secara berkelanjutan mengumpulkan bantuan selama puluhan tahun pula.
Melihat kenyataan tersebut, Dedi Iskandar Batubara menyampaikan agar gerakan solidaritas mengumpulkan hingga mengirimkan bantuan dari Indonesia ke Palestina, terus berlangsung. Sebagaimana dilakukan banyak negara-negara di dunia, yang peduli terhadap kondisi warga di Jalur Gaza.
"Kita harus pahami bahwa apa yang menimpa warga di Palestina bukan setahun atau dua tahun, tetapi sejak puluhan tahun lalu dan terus menerus. Bahkan banyak pihak baik pemerintah maupun masyarakat melalui aksi solidaritas, terus menerus berlangsung hingga saat ini," sebut Dedi.
Dikatakan Dedi, Indonesia memiliki hubungan baik dengan Palestina. Bahkan ada Rumah Sakit Indonesia di Palestina, sebagai wujud nyata kepedulian Indoenesia terhadap kondisi masyarakat yang ada di sana.
"Tidak heran jika pada berbagai kesempatan kita lihat, bagaimana warga Palestina memberikan apresiasi kepada Indonesia," jelas Dedi, Calon Anggota DPD RI, Dapil Sumut nomor urut 7 ini.
Selain bantuan materil, Dedi Iskandar Batubara juga berpesan agar masyarakat selalu mendoakan warga Palestina. Sebagaimana berlangsung massif dalam satu bulan terakhir pada saat kegiatan tertentu maupun aksi solidaritas. Khusus bagi umat Islam, ia berharap setiap ritual ibadah, mendoakan kebaikan bagi Palestina selalu diucapkan, baik sendiri maupun berjama'ah, sebagai pesan kelima.
"Saya kembali mengingatkan kepada kita, agar tidak ada pro dan kontra terhadap solidaritas bagi warga Palestina. Meskipun mayoritas masyarakat kita beragama Islam, tetapi persoalan ini bukan hanya masalah keagamaan. Sehingga, siapapun orangnnya, yang masih menggunakan akal dan hati nuraninya, akan melihat ini sebagai kejahatan kemanusiaan, karena puluhan ribu meninggal dunia sejak serangan Oktober 2023 lalu, lain dari waktu sebelum-sebelumnya," ungkap Ketua PPUU DPD RI.
Dengan begitu, Dedi Iskandar Batubara berpesan agar masyarakat terus memberikan perhatian dan bantuan untuk warga Palestina. Meskipun masyarakat dunia terus menerus mengutuk kejahatan kemanusiaan oleh Zionis, dimana secara psikologis orang-orang ingin agar tindakan pembalasan diterima Israel. Namun baginya, lebih baik terus fokus memaksimalkan bantuan yang menurut keyakinannya, adalah hadiah dari seorang saudara.
"Jadi pesan terakhir saya, bagaimana kita bisa fokus memaksimalkan ‘hadiah’ dari Indonesia kepada saudara kita di Palestina. Sehingga, bagaimana penanganan warga Palestina, baik makanan, minuman, kesehatan serta pendidikannya bisa aman. Soal kampanye anti Israel dan produk-produk berafiliasi dengan itu, fatwa MUI sudah ada dan mengharamkannya," pungkas Dedi Iskandar Batubara.