Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pembiayaan perusahaan modal ventura (PMV) kepada berbagai unit usaha melesat dalam lima tahun terakhir. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat penyaluran meningkat dari Rp 8 triliun pada 2018 menjadi Rp 18 triliun pada 2022. Namun, ada sejumlah tantangan yang dihadapi industri Modal Ventura agar bisa terus berkembang.
"Ada beberapa isu dan tantangan," ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2034).
Tantangan pertama adalah masih rendahnya pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Agusman mengatakan, dari total Rp 17,39 triliun penyaluran Modal Ventura pada November 2023, baru 54% di antaranya yang tersalurkan ke UMKM.
42% sisanya tersalurkan ke usaha non-UMKM karena masuk dalam skema Venture Capital Corporation (VCC) yang fokus pada kegiatan usaha penyertaan modal. Sementara untuk UMKM, mayoritas masih masuk ke Venture Debt Corporation (VDC) yang fokus pada pembiayaan.
"Mengapa sekitar 42% masuk ke non-UMKM karena itu masuk ke-VCC. Yang VDC lebih banyak (pembiayaan untuk) UMKM. Ini versi baru. Makanya butuh enam bulan untuk men-declare menyatakan dirimu (PMV) ini sebagai apa (VCC atau VDC). Tentu saja mereka (PMV) akan evaluasi dengan baik. Jadi ruang untuk peningkatan penyaluran UMKM masih sangat besar," jelasnya.
Tantangan kedua, ia menjelaskan jumlah permodalan PMV dengan skema syariah masih sedikit. Baru 5 dari total 24 PMV yang melakukan aktivitas penyaluran dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.
Selain itu, berdasarkan data OJK, Agusman mengatakan tingkat penyaluran PMV dengan skema syariah baru mencapai Rp 610 miliar per-November 2023.
Walhasil, ia menjelaskan pihaknya akan berupaya mengatasi berbagai tantangan yang ada dengan berkomunikasi dengan stakeholders terkait, termasuk melakukan business matching.
"Kalau kita lihat angka 610 M itu hanya sekitar 3,52% dari total penyaluran per November tadi. Oleh karena itu masih banyak ruang untuk bisa pengembangan ke depan," pungkasnya.(dtf)