Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
HKBP patut berbangga hati, memiliki sosok hamba Tuhan yang diperlengkapi Pencipta dengan sangat signifikan, khususnya dalam hal ini mengenai pelayanan diakonia. Dia adalah Pdt Rein Justin Gultom STh MA (Praeses HKBP Distrik VII Samosir).
Beliau, ditahbiskan menjadi pendeta di tahun 1990. Sejak 34 tahun lalu, telah bergelut secara konsisten melayani di Bidang Diakonia HKBP.
Tentu, kita perlu mengenal lebih lanjut sepak terjang beliau di bidang diakonia. Pemahaman mengenai diakonia internasional sangat dipahami oleh Pdt Rein Justin Gultom ini.
Selama 2 tahun sejak tahun 2002, telah belajar di Jepang dan Fillipina mengenai manajemen desa dan pertanian organik.
Tidak hanya itu, beliau juga menamatkan pendidikan masternya di bidang diakonia internasional dari Jerman (IDM Germany) (2013-2015) dengan studi internasional diakonia. Belajar diakonia langsung selama berbulan-bulan ke kawasan Tanzania (Afrika Timur), Afrika Selatan dan Stellen Bosch (Afrika Barat) dan Fillipina.
Selain itu, beliau juga pernah menjadi tenaga pengajar di Kamboja saat berada di POKJA JPIC UEM dan bergabung dengan forum internasional LCA (Lutheran Church of Australia) untuk membina jemaat HKBP di bidang pertanian dan peternakan.
Pdt Rein Justin Gultom pernah pula menjadi tenaga pengajar pertanian organik dan manajemen diakonia internasional di Sekolah Tinggi Diakones HKBP (2014-2016) dan dosen pengajar studi pilihan di STT HKBP mengenai Pengembangan Masyarakat (2016).
Dan yang paling dikenal publik, pengabdian beliau menjadi Direktur Pengmas (Pengembangan Masyarakat) HKBP selama 14 tahun sejak 2004 sampai 2018.
Saya masih ingat, bagaimana beliau turun langsung menemui jemaat-jemaat Gereja HKBP selepas ibadah minggu. Membuat pelatihan menanam beras organik dan kopi organik.
Pada masa kepemimpinan beliau, Pengmas HKBP pernah memproduksi kopi bermutu tinggi hingga dijual ke Jerman dan Amerika. Bekerja sama dengan Universitas HKBP Nomensen waktu itu. Serta, produksi beras Organik juga pernah dilakukan, dengan dipasarkan dari Gereja HKBP untuk segenap jemaat HKBP di seluruh penjuru Indonesia.
Kala kepemimpinan beliau selama 14 tahun sebagai direktur Pengmas HKBP, tentu banyak pengalaman dan pengorbanan yang penuh haru untuk diceritakan.
Waktu itu, Pengmas HKBP belum memiliki kantor. Mereka harus berkantor di mobil. Namun dengan semangat dan pantang menyerah, Pdt Rein Justin Gultom bersama para staf tetap mengerjakan tanggung jawabnya sepenuh hati.
Berbagai kawasan di pedalaman Gereja HKBP telah dijangkau, untuk dilatih bagaimana membuat kandang ternak berkualitas terbaik dengan biaya murah, termasuk ternak ayam, lele, lembu, kambing dan pinahan lainnya dengan metode kandang dan pakan fermentasi.
Serta, bagaimana membuat kompos, pertanian terintegrasi, bio gass, sangrai kopi, cara mengatasi hama, penetasan telur unggas dan pemasaran produk sungguh sangat dikuasai oleh Pdt Rein Justin Gultom. Bayangkan saja, jemaat-jemaat HKBP di pedalaman telah menikmati pelayanan beliau selama ini dengan Cuma-cuma.
Setiap hari Minggu selepas ibadah di gereja-gereja pedalaman, di daerah perbatasan Aceh, Toba, Samosir, Tapanuli, Nias, Kalimantan dan daerah-daerah pelosok telah dijangkau oleh Pdt Rein Justin Gultom bersama tim nya di Pengmas HKBP.
Meski tidak banyak yang tahu pelayanan mereka waktu itu, namun bagi Pdt Rein Justin Gultom, perhatian terhadap orang-orang kecil harus diutamakan.
Tak sungkan waktu itu, Pdt Rein Justin Gultom harus mengeluarkan biaya transport dan pembinaan jemaat dengan uangnya sendiri lantaran terbatasnya dana.
Beberapa kali, Pdt Rein Justin ini, mengundang langsung para warga HKBP untuk tinggal di rumahnya, mendapatkan pelatihan langsung di rumah untuk mendapatkan pengajaran di bidang pelatihan lele, penghangatan terhadap telur unggas dan bagaimana membuat kandang serta cara terbaik untuk bertani organik.
Dengan gembira dan penuh sukacita, Pdt Rein Justin Gultom biasanya akan membagikan kepunyaannya dengan segenap tamu binaan yang tinggal di rumahnya. Inilah wujud dari pelayanan diakonia sejati. Memberi dari kekurangannya. Selimut, handuk dan pakaiannya sering kali dipinjamkan kepada warga binaan yang dilatih berhari-hari di rumah beliau.
Biasanya, ada belasan orang dalam satu kali pelatihan pertanian dan peternakan. Mereka berasal dari huta Sionggang di Toba, huta piatalun di Balige, huta siatasan, panampangan, dari daerah-daerah terpencil, warga gereja HKBP telah tinggal dan menginap di rumah beliau untuk dilatih dengan penuh perhatian.
Nyaris, tidak banyak hamba Tuhan yang mau mengabdi seperti ini. Membagikan kepunyaannya untuk dipakai orang lain. Bahkan, termasuk antar jemput waktu itu, dengan mobil kijang milik kantor Pengmas pun dilakukan agar warga binaan mendapatkan pelayanan yang maksimal. Seperti cinta kasih Yesus kepada para murid-muridNya. Begitulah gambaran pelatihan yang saya amati waktu itu.
Menariknya, kegiatan Pengmas HKBP yang dipimpin oleh Pdt Rein Justin Gultom kala itu, sangat mendapatkan dukungan dan apresiasi oleh segenap pimpinan HKBP. Khususnya berbagai Kepala Departemen Diakonia HKBP, mengenal dengan baik kerja keras dari Pdt Rein Justin Gultom ini.
Mulai dari Pdt Nelson Siregar, Pdt BDF Sidabutar dan Pdt Debora Sinaga. Semua mantan pimpinan HKBP ini melihat dan merasakan kreativitas dari Pdt Rein Justin Gultom saat berada di Pengmas HKBP.
Sejauh pengenalan saya, Pdt Rein Justin Gultom mengingat pengorbanan Yesus Kristus yang membasuh kaki murid-muridNya. Begitulah pelayanan diakonia yang dikerjakan oleh Pdt. Rein Justin Gultom selama ini.
Bahkan Pdt Nelson Siregar, mantan pimpinan HKBP di dalam beberapa kesempatan juga terus mendorong dan mendoakan Pdt Rein Justin Gultom untuk boleh melanjutkan pelayanannya yang lebih luas sebagai Kepala Departemen Diakonia HKBP.
Pelayanan Sebagai Praeses di Samosir
Saat menjadi Praeses HKBP di Distrik VII Samosir, terdapat konsep menarik yang dikerjakan oleh Pdt Rein Justin Gultom STh, MA di dalam menjalankan pelayanannya. Selain berfokus membina jemaat-jemaat pedalaman, juga menerapkan konsepsi Pargodungan meneruskan tradisi missionaris untuk menggalakkan pelayanan diakonia.
Bisa disaksikan saat ini, pargodungan HKBP Distrik VII Samosir yang ada di Pangururan, Samosir telah dirombak beliau menjadi pusat pelatihan dan pelayanan diakonia terintegrasi.
Di lokasi gereja kawasan Distrik Samosir terdapat aneka badan usaha di dalam satu lokasi, seperti PAUD, restoran/coffe shop, gallery, penginapan guest house dan mix farming (perkebunan).
Uniknya, setiap produk-produk dari 114 Gereja HKBP di Samosir, dilatih oleh Praeses Gultom, bekerja sama dengan Pemkab Samosir untuk membuat produk lokal bermutu. Hasilnya, ada sekitar 40 lebih produk-produk yang ada di Gereja lokal milik HKBP dipasarkan di Gallery Distrik Samosir ini.
Selain itu, akan diadakan pula kedepan rencana pengembangan Rumah Sakit HKBP yang ada di Nainggolan dan perawatan ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) dimana Praeses Samosir juga ikut memantau persiapan pengembangan pelayanan ini.
Serta, sudah banyak pula Gereja-Gereja HKBP dari berbagai ressort dan distrik datang berkunjung menikmati unit-unit usaha yang ada di HKBP Distrik VII Samosir.
Apalagi mengingat HKBP tengah bekerja keras dalam mensukseskan program sentralisasi keuangan HKBP. Tentu unit-unit usaha sebagai penopang sentralisasi keuangan dengan ide menarik dari HKBP Distrik VII Samosir tentu menjadi model pelayanan Diakonia yang patut untuk dikembangkan kedepannya.
Beginilah kehendak besar Tuhan, yang dapat kita saksikan lewat pelayanan hamba-Nya, Pdt Rein Justin Gultom, STh, MA, yang selama 34 tahun terakhir telah mengabdi di bidang Diakonia HKBP yang berpusat pada Injil Yesus Kristus.
Itu sebabnya, kira-kira 5 tahun lagi sebelum pensiun, sepengetahuan penulis, Beliau bermaksud ingin menjadi calon Kepala Departemen Diakonia HKBP. Dengan sepak terjang, pengalaman dan jaringan internasional yang luas tentu HKBP patut berbangga hati untuk mendukung dan mendoakan hamba Tuhan ini.
Apalagi, mengingat beliau menjadi kandidat paling senior dibandingkan calon-calon lainnya. Serta telah teruji selama 34 tahun terakhir mengabdi di bidang diakonia Internasional, nasional bahkan di tingkat distrik sebagai praeses dan huria sebagai pendeta ressort selama ini.
Kiranya kemuliaan Kristus Yesus boleh semakin nyata kedepannya melalui para hamba Tuhan dan gereja-Nya HKBP. Salam Diakonia! (Tulisan kiriman Yohansen Wyckliffe Gultom MIP)