Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap sejumlah komoditas yang akan memicu inflasi pada Maret 2024. Kali ini bukan lagi beras yang diwaspadai memicu inflasi, tetapi kenaikan harga cabai merah, minyak goreng, telur ayam ras, beras, daging ayam ras, dan cabai rawit.
"Harga Pangan Bergejolak khususnya pada produk hortikultura cabai merah dan cabai rawit dan peternakan telur ayam ras dan daging ayam ras perlu dipantau, mengingat kemungkinan potensi inflasi dari komoditas tersebut," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini dalam rapat Inflasi Daerah dikutip dari YouTube Kemendagri, Kamis (14/3/2024).
BPS mencatat kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga telur ayam naik dari sebelumnya 229 wilayah, kini menjadi 271 wilayah. Harga rata-rata telur ayam ras secara nasional saat ini mencapai Rp 32.000 per kilogram (kg).
Untuk daging ayam ras pada minggu pertama Maret 2024 terjadi kenaikan harga signifikan daging ayam ras 4,34% dibandingkan harga Februari 2024. Harga rata-rata daging ayam tercatat Rp 39.345/kg.
Harga cabai merah pada minggu pertama Maret 2024 harganya naik cukup signifikan yakni 9,15% dibandingkan rata rata harga Februari 2024. Namun jumlah daerah yang mengalami kenaikan harga menurun dari sebelumnya 254 Kabupaten/Kota menjadi 245 wilayah.
Kemudian harga cabai rawit yang tercatat naik sangat signifikan pada sebelum Ramadan. Kenaikannya mencapai 15,94% dibandingkan harga pada Februari 2024.
Saat ini rata-rata harga cabai rawit tercatat Rp 67.760 per kg. Wilayah yang mengalami kenaikan cabai rawit ini melonjak dari sebelumnya 130 kabupaten/kota, kini menjadi 236 wilayah.
Sementara beras, BPS menyebut harga beras berangsur mulai terkendali dengan masuknya masa panen di beberapa sentra produksi. Namun, harga rata-rata secara nasional BPS masih mencatat naik menjadi Rp 15.956/kg dari sebelumnya Rp 15.482/kg.
"Di Minggu pertama Maret, jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan harga beras semakin berkurang," jelasnya.
Wilayah yang mengalami kenaikan harga beras tercatat menurun dari sebelumnya 281 Kabupaten Kota, kini menjadi 271 wilayah.(dtf)