Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan ketersediaan pupuk subsidinya aman hingga semester II 2024. Setidaknya, perusahaan telah menyiapkan 379 ribu ton pupuk subsidi yang tersebar di seluruh Indonesia.
SVP Transformasi Bisnis Pupuk Kaltim Wisnu Ramadhani mengatakan, ketersediaan pupuk subsidi menjadi fokus utama perusahaan. Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri telah menetapkan stok minimal dari pupuk subsidi yang harus didistribusikan ke petani. Pupuk Kaltim sendiri mendapat penugasan sebanyak 54 ribu ton.
"Per 28 April kita sudah tahu stok Aceh hingga Papua. Secara nasional ada 379 ribu ton pupuk subsidi, lalu 376 ribu ton pupuk non subsidi. Stok subsidi ini dibandingkan ketentuan stok 692% atau 7x lipat dibandingkan ketentuan yang harus kita sediakan," kata Wisnu, dalam acara Konferensi Pers di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2024).
Wisnu menjelaskan, pupuk subsidi ini telah tersebar di gudang-gudang Pupuk Kaltim yang tersebar di Indonesia. Dengan demikian, pupuk subsidi ini telah siap untuk ditebus oleh para petani penerima.
"Kita tidak ingin ada isu kelangkaan. Biasanya karena alokasinya habis (di daerah terkait)," ujarnya.
Lebih lanjut Wisnu menjelaskan, pihaknya menyiapkan stok pupuk subsidi dalam jumlah besar sebagai antisipasi dalam menghadapi peristiwa badai La Nina pada bulan Juli hingga Seprember mendatang.
"Ini karena apa? Karena kita akan masuk ke La Nina di Juli, Agustus, September. Permintaan pupuk akan tinggi sehingga kita melakukan building stok, menyimpan stok-stok di daerah," kata dia.
Pupuk Kaltim sendiri senantiasa memastikan ketersediaan jumlah pupuknya di gudang-gudangnya yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air. Hal ini bisa diperiksa secara real time melalui portal DCPS aplikasi berbasis data geospasial untuk meningkatkan kontrol dan distribusi pupuk secara nyata.
"Ini stok kami real time harian, kita bisa pantau yang merah (mau habis) di mana. Bahkan yang merah langsung bisa kita kirim. Dipantau DCPS. Sebelum pupuk itu merah, terlihat misalnya oh 14 hari lagi habis, kita akan kirim (sebelumnya)," terang Wisnu.
"Harusnya dengan data ini, tidak ada isu kelangkaan karena stok kita sudah tersebar di daerah provinsi, bahkan sampai kabupaten," pungkasnya.(dtf)