Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Samosir. Mantan Bupati Samosir, Rapidin Simbolon menyayangkan ditundanya peletakan batu pertama pembangunan gedung perpustakaan yang seyogyanya dilaksanakan, Rabu (9/6/2021). Ironisnya, penundaan dilakukan karena bupati dan pimpinan daerah lainnya ada urusan yang sangat mendadak.
"Kepada teman teman yang saya kasihi, perlu saya informasikan proyek pembangunan perpustakaan ini sejatinya dibangun pada 2020 yang pembiayaannya bersumber dari DAK. Dan, pada saat saya menjabat Bupati Samosir, ada dua gedung besar yang kami ajukan dan disetujui pembangunannya oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga dan Badan Perpustakaan Nasional, sehingga saya sangat menyayangkan ditundanya peletakan batu pertama itu," kata Rapidin dalam siaran pers melalui pesan WhatsApp, Kamis(10/6/2021).
Ia juga mengurai, selain gedung perpustakaan dengan anggaran Rp 10 miliar, juga akan dibangun gedung olahraga dengan anggaran Rp 15 miliar.
"Persiapan sudah kami lakukan pada saat itu, namun tiba tiba ada telegram dari Kementerian yang membidangi dan Kementerian Keuangan dari Jakarta untuk menunda karena anggaran dialihkan pada penangan Covid 19. Walaupun demikian, pada waktu itu kami jelaskan untuk perpustakaan jangan dibatalkan karena lahannya sudah dipersiapkan bahkan kantor PKK dan Kantor Dinas Perpustakaan di atas lahan tersebut sudah dirobohkan untuk mengganti dengan yang baru," tambah Rapidin.
Ia juga menduga ada sekelompok orang yang tidak dari kelompok yang mengusulkan berusaha untuk membatalkan, meski semua tahapan pelaksanaan sudah dilakukan oleh rekanan.
Perwakilan pelaksana kegiatan, Hatoguan Sitanggang menyampaikan pihaknya akan terus bekerja dan tidak menghiraukan penundaan itu, sebab tahapan sudah dilakukan, hingga teken kontrak kerja telah diperoleh rekanan.
Ketua Forum Komunikasi Tokoh Masyarakat (FKTM) Kabupaten Samosir, Obin Naibaho di hadapan wartawan mengaku kecewa atas ditundanya acara tersebut, padahal masyarakat dan perwakilan unsur Muspida sudah hadir.
"Saya melihat alasannya tidak tepat, Bupati, Kajari dan Kapolres katanya sedang ke Medan, padahal yang teken undangan Pak Bupati Vandiko, makanya kami sangat kecewa atas penundaan ini," katanya.
Obin menilai, penundaan ini kemungkinan karena ada yang saling rebut pekerjaan proyek tersebut, padahal saat ini pemenang tender sudah ditetapkan dan semua mekanisme serta tahapan sudah berjalan hingga penandatanganan kontrak kerja sudah dilaksanakan.
"Yang pasti kami semua peserta undangan sangat kecewa, undangan peletakan batu ditandatangani oleh Bupati Samosir dan akhirnya ditunda, sekali lagi alasannya tidak tepat," tegas pria yang akrab disapa Ama Siska ini.
Penundaan peletakan batu pertama Pembangunan Gedung Perpustakaan Samosir disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Samosir, Jabiat Sagala.
Alasan penundaan diakui Jabiat dikarenakan, pimpinan daerah ada urusan yang sangat mendadak dan tidak bisa hadir.
"Kami meminta maaf dan acara peletakan batu pertama ini ditunda dulu bukan dibatalkan, supaya tidak ada miss informasi," kata Jabiat.