Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Magelang - Kementerian ESDM sampai dengan akhir tahun 2018 telah membangun sebanyak 2.290 titik sumur bor tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan di Jawa Tengah telah terbangun 367 unit sumur bor di 31 kabupaten/kota. Khusus di Kabupaten Magelang sendiri telah terbangun 28 unit sumur bor yang tersebar di 25 desa/kelurahan.
Kepala Biro Hukum Kementerian ESDM Hufron Asrofi mengatakan, air merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi baik untuk konsumsi dan kebutuhan hidup lainnya. Namun demikian tidak bisa dipungkiri masih ada daerah-daerah di Indonesia yang mengalami kesulitan air bersih, baik karena kondisi alam maupun karena terbatasnya kemampuan pendanaan untuk memperoleh air.
"Badan Geologi, Kementerian ESDM, salah satu tugas fungsinya di bidang air tanah melaksanakan pelayanan kepada masyarakat yaitu penyediaan sarana air bersih melalui pengeboran air tanah di daerah sulit air, mencakup seluruh wilayah Indonesia," kata Hufron saat menyampaikan sambutan dalam Penyerahan Sumur Bor Air Bersih, Kementerian ESDM yang dipusatkan di Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kapaten Magelang, Selasa (12/3/2019).
Ia mengatakan hingga tahun 2018, Badan Geologi, Kementerian ESDM telah berhasil membangun 2.290 titik sumur bor tersebar di 33 provinsi dan 312 kabupaten.
"Dengan kapasitas debit air bersih mencapai sekitar 144,4 juta meter kubik per tahun yang dapat melayani sebanyak kurang lebih 6,6 juta jiwa," ujarnya.
"Di Provinsi Jawa Tengah telah membangun 367 unit sumur bor di 31 kabupaten/kota. Sampai tahun 2018 di Kabupaten Magelang sendiri telah berhasil dibangun 28 unit tersebar di 25 desa/kelurahan dan 11 kecamatan dengan kapasitas produksi air bersih mencapai 76,2 ribu meter kubik per tahun dapat memenuhi kebutuhan air bersih sebanyak 49,3 ribu jiwa penduduk," ujar dia.
Adapun yang diserahkan tadi untuk di Kabupaten Magelang ada 10 titik sumur bor, 3 titik di Kabupaten Purworejo dan satu titik di Kabupaten Temanggung. Untuk 10 titik di Kabupaten Magelang meliputi Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Desa Rejosari, Kecamatan Bandongan, Desa Surodadi, Kecamatan Candimulyo, Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman dan Desa Krasak, Kecamatan Salaman. Selain itu, Desa Menoreh, Kecamatan Salaman, Desa Sriwedari, Kecamatan Salaman, Desa Sriwedari, Kecamatan Salaman, Desa Balekerto, Kecamatan Kaliangkrik, Desa Girirejo, Kecamatan Kaliangkrik dan Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo.
Kemudian di Purworejo meliputi Desa Bapangsari, Kecamatan Bagelen; Desa Brenggong, Kecamatan Purworejo dan Desa Donorati, Kecamatan Purworejo. Sedangkan satu titik di Desa Krawitan, Kecamatan Wonoboyo, Kecamatan Temanggung.
"Pembangunan ini aspirasi dari daerah bahwa di sini membutuhkan air bersih terutama pada saat-saat musim kemarau. Kemudian aspirasi ini sampai ke Kementerian ESDM, juga didukung oleh teman-teman mitra Komisi VII DPR RI serta dukungan itu di antaranya disetujui anggaran untuk pembangunan sumur bor ini," kata Hufron.
Menyinggung yang di Magelang berada di kawasan rawan bencana III, menurut dia ukurannya bukan itu, namun di daerah-daerah yang memang membutuhkan terutama daerah sulit air ketika musim kemarau.
"Salah satunya di sini (Krinjing), setelah diusulkan diteliti teman-teman dari Badan Geologi karena tidak semua daerah sulit didalamnya ada air bisa dibor. Jadi, ini kebetulan unik di daerah pegunungan, airnya dapat. Biasanya sebagian kalau daerah pegunungan airnya lari ke bawah, ini ada jebakan air di bawahnya berarti ada air didalamnya sehingga bisa dibor," ujar dia.
Ditambahkan pula, kata dia, untuk tahun anggaran 2018 ini, Kementerian ESDM mengganggarkan sebanyak 550 unit sumur bor yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari 550 unit tersebut, 43 unit sumur bor akan dibangun di Provinsi Jawa Tengah.
Sementara itu, Kepala Desa Krinjing Ismail menambahkan, dulunya mengajukan pembangunan sumur bor melalui BPPTKG Yogyakarta, kemudian diteruskan menuju Badan Geologi. Masyarakat sini dulunya mengambil air dari sumber mata air menggunakan peralon sejauh 3 km.
"Sumur bor ini pengajuan tahun 2018, disini dengan kedalaman 126 meter. Setelah diserahkan sumur ini akan kita manfaatkan untuk masyarakat Desa Krinjing," katanya.dtc