Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnisdaily.com - Asahan. Situasi Kabupaten Asahan hingga kini masih dikatakan aman, terkandali dan kondusif sehingga masyarakat nyaman melakukan aktivitas sehari.
Kenyamanan tersebut dikarenakan masyarakatkan dan aparat serta pemerintah saling mendukung serta harmonis sehingga persoalan ditengah masyarakat dapat diatasi dengan baik.
Begitu juga dengan mencegahnya paham radikalisme, teroris dan komunis, pasalnya hal tersebut kini memang sudah marak terjadi di mana-mana. Namun untuk mencegahnya , diharapkan semua elemen masyarakat dapat bersinergi bersama memantau paham tersebut.
“Mari kita saling mendukung dan cerdas menerima informasi serta saling berkordinasi bila ada hal yang mencurigai terkait pemahamam. Api kecil bisa dipadamkan dengan satu gayung, namun kalau api besar terpaksa memadamkannya dengan sejumlah mobil damkar,” ungkap Ketua FKUB Asahan, Humaidi Syamsuri Pane kepada medanbinsisdaily.com, Jumat sore (22/9/2017).
Humaidi menjelasakan pihaknya tetap melakukan pembinaan ke 25 Kecamatan untuk menamung aspirasi masyarakat terkait dengan pemahaman. FKUB memiliki trilogi yakni melakukan hubungan interagama, antar umat beragama dan antara agama dan pemerintah. Artinya FKUB selalu mensosilisasikan kepada masyarakat pentigan kerukunan beragama.
Sedangkan Ketua Imtaq Asahan, Ahmad Kosim Marpaung mengatakan pihaknya terus melakukan pembinaan kepada masyarakat terhadap keberadaan pemahan radikal tersebut. Pembinaan dilakukan melaui pengajian di Kecamatan serta ke instansi. “ Pemahaman ini seperti virus, maka itu kita wajib menangkalnya bersama,” ucap Kosim.
Sementara itu, Kapolres Asahan melalui Kasat Intelkam AKP Kholis Alpan didampingi Kasubag Humas, AKP Patar Manurung menyebutkan pihaknya tetap melakukan pengawasan dan pembinaan terkait situasi dan kondisi di Kabupaten Asahan.
Untuk menjaga kekondusifan, Kholis menjelasakan pihaknya menggadeng dan merangkul seluruh elemen masyarakat, apalagi kini ada 3 pilar plus yang menjadi mata dan telinga ditengah masyarakat. “ Tentunya kami tidak bisa bekerja sendiri, kami juga perlu dukungan masyarakat untuk menjaga kekondusifan daerah,” ucapnya sembari mengatakan pihak tetap mengawasi keberadaan paham yang beredar di Asahan.