Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Washington - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat
membicarakan persoalan uang 81 Warga Negara Indonesia (WNI) senilai Rp
18,99 triliun yang ditransfer dari Guernsey (Inggris) ke Singapura
pada forum G20 yang dihadiri oleh deretan Menteri Keuangan negara
lain.
Sri Mulyani memastikan tidak kecolongan informasi sebelum ramai
diberitakan.
"Data orang Indonesia yang memindahkan, kita sudah mendapatkan data
itu dari PPATK. kita sampaikan juga di forum G20 di antara Menteri
Keuangan bahwa Indonesia memiliki informasi mengenai hal ini dan oleh
karena itu kerja sama antar negara perlu dilakukan," kata Sri Mulyani
usai pertemuan di Kantor Pusat Bank Dunia Washington, Sabtu
(14/10/2017).
Sri Mulyani akan menindaklanjuti dengan berbagai langkah sesuai dengan
posisinya, yaitu peserta tax amnesty ataupun bukan.
"Jadi dari sisi pajak kita lihat list-nya jumlah orang cukup banyak
dan ada yang sudah ikut tax amnesty dan ada yang belum. Apakah dana
itu sudah masuk ke dana yang dideklarasi atau tidak," ujarnya.
"Kita akan melakukan law enforcement. Kalau mereka sekarang ada di
juridiksi lain, kita akan diskusi dengan mekanisme AEOI," tegasnya.
Di samping itu, Sri Mulyani yang menjadi pembicara utama dalam forum
tersebut juga menyampaikan progres dari AEOI.
"Pertemuan G20 paling menggembirakan adalah komitmen kerjasama
perpajakan yang progresnya luar biasa. dalam artian negara-negara
sekarang sepakat untuk kerja sama internasional. bahkan sudah dibuat
standar pelaporan untuk melaksanakan AEOI," paparnya.
Para menkeu sepakat untuk terus menjalankan AEOI dan meminta seluruh
negara untuk ikut terlibat.
"Jadi di antara menkeu ini , juga sepakat menjalankan kerja sama
internasional supaya mengejar penggelapan pajak di negara mana pun.
Indonesia juga meminta semua wilayah ikut sampai muncul tax heaven
baru," ungkapnya. dtc