Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Ponorogo - Terduga teroris yang ditangkap aparat di Ponorogo, Jawa Timur, membuat keluarga kaget. Keluarga tidak mengira putranya itu digelandang oleh Densus 88.
Paman HW alias Koko alias Jarwoko yang tak mau disebut namanya menjelaskan, selama di rumah, keponakannya itu terkenal berjiwa sosial terhadap tetangga sekitar. "Selama di rumah baik, berjiwa sosial, kerjanya ngesub tower sekitar Ponorogo," jelas paman Koko kepada wartawan di kediamannya, Selasa (24/10/2017).
Sementara itu, Kapolres Ponorogo AKBP Suryo Sudarmadi saat dihubungi detikcom menuturkan kronologi penangkapan. Sekitar pukul 11.30 WIB, Koko akan berbelanja di minimarket. Saat itu yang bersangkutan mengendarai sepeda motor warna hitam-merah bernopol AE-4580-VD.
"Sesampai Koko di Indomaret (selatan perempatan Balong), tim dari Densus melakukan penangkapan terhadap terduga teroris saat akan belanja. Selanjutnya dibawa ke kompi Brimob Madiun," jelas Suryo.
Suryo menambahkan, tim Densus 88 sudah mengintai gerak-gerik target sejak sekitar 7 bulan lalu. "Sudah sekitar 7 bulai diintai gerak-gerik dia," ujar Suryo.
Menurutnya, setelah melakukan penangkapan, tim Densus 88 kembali datang pada pukul 12.00-14.00 WIB untuk menggeledah rumah orang tua Koko, Jalan Rahayu RT 01 RW 01 Dukuh Bangunsari, Desa Balong, Kec. Balong, Ponorogo.
Dari rumah tersebut, Tim Densus 88 dibantu Tim Satreskrim Polres Ponorogo berhasil mengamankan 1 karton berisi beberapa dokumen, laptop, dan buku-buku. "Kalau barang bukti tadi satu dus isinya buku serta laptop dibawa oleh Densus," tutur Kapolsek Balong AKP Sukamto di kantornya, Jalan Bayangkara, Kecamatan Balong.
Dari data yang dihimpun detikcom, Koko ditangkap di rumah orang tuanya, pasangan Supriyadi (58) dan Sulasmiatun (54). Diketahui Supriyadi berprofesi sebagai guru di SDN Desa Bulu. Di rumah Supriyadi itu, petugas meminta keterangan kepada keluarga, termasuk dari tim KUA Kecamatan Balong. dtc