Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Otoritas Filipina menangkap dua WNI yang diduga terkait kelompok pro-ISIS, yakni kelompok militan Maute. Salah seorang yang ditangkap ialah Minhati Madrais (36), yang berstatus istri salah satu pimpinan kelompok Maute di Marawi, Omar Khayam Maute.
Densus 88 Antiteror tengah berada di Filipina untuk berkoordinasi terkait penangkapan ini.
"Mereka sudah di sana (Filipina). Tapi kan pasti kita hormati hukum dan otoritas Filipina, kita harus hormati," ucap Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2017).
Densus 88 akan berupaya menelusuri peran Minhati dalam kelompok militan Maute. Selain itu, Densus 88 akan mencari tahu jaringan Maute di Indonesia.
"Paling tidak kita dapat info mengenai peran Minhati Madrais. Kedua, apakah ada kerja sama atau hubungan dengan orang yang ada di Indonesia terkait jaringan Marawi itu," papar Setyo.
"Tidak tahu persis saya. Teman-teman masih di sana. Kalau pulang, nanti memberikan informasi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, otoritas Filipina menangkap satu orang WNI, yakni M Ilham Syahputra. Ilham diamankan pada Rabu (1/11) pagi di wilayah Marawi.
Sedangkan Minhati ditangkap di 8017 Steele Makers Village, Tubod Iligan City, pada pukul 09.30 waktu setempat, Minggu (5/11). Ia ditangkap bersama keenam anaknya, yang terdiri atas 4 perempuan dan 2 laki-laki.
Keduanya diduga bagian dari kelompok militan pro-ISIS, Maute. Otoritas Filipina menemukan barang bukti berupa granat, pistol, paspor Indonesia atas nama KH, dan beberapa lembar mata uang asing dari Ilham. Sedangkan dari Minhati, otoritas Filipina menemukan komponen bahan peledak. (dtc)