Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Siang ini Partai Golkar menggelar rapat pleno untuk memutuskan nasib sang ketua umum, Setya Novanto, yang ditahan karena terkait dalam kasus korupsi. Priyo berharap pleno memutuskan agar Golkar menggelar munaslub untuk memilih ketum yang baru.
"Siapapun yang nanti terpilih saya ucapkan selamat. Tugas Plt Ketum ini hanya satu, di antaranya adalah menyiapkan munaslub dalam waktu yang tidak terlalu lama," ucap Sekretaris Dewan Kehormatan Golkar, Priyo Budi Santoso.
Hal tersebut disampaikannya di kantor Centre of Dialogue and Cooperation among Civilization (CDCC), Jl Brawijaya VIII no 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (21/11).
Priyo menyebutkan, pergantian Ketum ini merupakan upaya Golkar untuk menyelematkan partai. Karena tidak mungkin partai bisa berjalan tanpa pimpinan Ketum.
"Golkar mau nggak mau ya harus tetap berjalan terus. Ada ikhtiar penyelamatan, termasuk jika dalam waktu dekat ini harus ada pergantian nahkoda," ucapnya.
Ia menyebut munaslub harus digelar pada akhir Desember atau selambat-lambatnya pertengahan Januari 2018. Priyo juga berharap agar proses hingga menuju munaslub itu dapat berjalan dengan lancar.
"Mungkin akhir Desember atau pertengahan Januari, sudah bisa diselenggarakan munaslub dengan satu tema tunggal, ialah memilih Ketum Golkar yang baru," kata dia.
"Saya kira kalau ini berjalan lancar mudah-mudahan setelah itu segala pancaroba dan hiruk-pikuk yang terjadi di Golkar bisa dilewati dengan selamat," imbuh mantan wakil ketua DPR itu.
Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid sebelumnya juga menyampaikan soal jadwal munaslub bila diputuskan pemilihan ulang ketum baru. Ini dilakukan menyusul persiapan pilkada serentak.
Nurdin menyebut pelaksanaannya harus dilakukan pada Desember. Penyelenggaraan harus dilakukan secepatnya karena pada Februari parpol mesti mempersiapkan pendaftaran pilkada.
"Apabila rapat pleno memutuskan munas, dan itu harus terlaksana di bulan Desember. Kenapa? Karena Februari sudah pendaftaran pilkada," tutur Nurdin, Selasa (21/11). (dtc)