Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan jumlah undisbursed loan atau kredit yang belum dicairkan masih Rp 1.400 triliun per September 2017. Sejumlah pejabat bank menyebutkan, masih tingginya kredit 'nganggur' ini karena permintaan yang belum tumbuh signifikan.
Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk Hariyono Tjahjarijadi mengatakan untuk mendorong pencairan kredit 'nganggur' tersebut tidak ada strategi khusus. Pasalnya kredit ditentukan oleh permintaan yang dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi ke depannya.
"Untuk kredit memang sulit bicara strategi, karena memang belum ada demand atau permintaannya," kata Hariyono saat dihubungi, Senin (27/11/2017).
Dia menjelaskan hal tersebut mempengaruhi permintaan kredit secara keseluruhan yang belum tumbuh. Ini juga menyebabkan pengusaha tidak menarik pinjaman ke bank.
Dia menyebutkan undisbursed loan di Bank Mayapada kuartal III 2017 tercatat 10% - 15% dari total penyaluran kredit.
Penyaluran kredit Bank Mayapada kuartal III 2017 tercatat Rp 53,58 triliun atau tumbuh 13,52% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya Rp 47,19 triliun.
Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Herry Sidharta mengungkapkan untuk menyalurkan kredit nganggur tersebut, BNI hanya mengandalkan permintaan debitur. Pasalnya tidak ada strategi khusus yang digunakan oleh bank.
"BNI kan membiayai sesuai keperluan debitur. Misalnya, di infrastruktur, kredit belum diperlukan, karena belum mencapai progres tertentu ya kan tidak bisa ditarik kreditnya," imbuh dia.
Penyaluran kredit BNI kuartal III 2017 tercatat Rp 421,4 triliun tumbuh 13,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 372,02 triliun.
Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Glen Glenardi mengatakan, undisbursed loan tersebut biasanya ditarik sesuai dengan timeline proyek.
"Biasanya ditarik secara bertahap sesuai progres proyeknya," imbuhnya. Kuartal III 2017 penyaluran kredit Bank Bukopin tercatat Rp 73,9 triliun. dtc