Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Batang. Restu Novianto (37), warga Batang dilaporkan hilang sekitar 3 minggu. Korban ditemukan dalam keadaan tewas dikubur di kebun sengon. Novianto diduga menjadi korban pembunuhan aksi dukun penggandaan uang.
Korban yang merupakan warga Gringsing, Batang itu menghilang sejak Rabu (15/11/2017) lalu. Dia menjadi korban pembunuhan aksi dukun penggandaan uang. Jenazah korban berhasil ditemukan petugas Kepolisian Sektor Gringsing Senin (11/12/2017), setelah membongkar gundukan tanah di sebuah kebun sengon, di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing.
Sebelumnya petugas berhasil menangkap pelaku, Muslimin warga Desa Sawangan pada hari Minggu (10/12/2017).
Terungkapnya kasus penipuan dan penggandaan uang yang berujung pembunuhan pada korban, berawal dari laporan keluarga korban ke Polsek Gringsing. Keluarga melaporkan Restu Novianto (37) warga Plelen Lor Gringsing hilang sejak Rabu (15/11/2017) pagi.
"Korban saat itu berpamitan pada istrinya (Sri Hartini) untuk menemui seseorang yang dapat menggadakan uang," Kata AKP Sugiyanto, Kapolsek Gringsing, pada detikcom.
Menurut Sugiyanto, sejak pamitan keluar rumah dengan menggunakan motor matic nopol G 5400 GV, hingga sore hari korban tidak pulang. Istri korban, Sri Hartini melaporkan ke petugas kepolisian sektor Gringsing.
Setelah dilakukan penyelidikan lanjut dia, polisi menemukan titik terang hilangnya korban, berdasarkan ciri-ciri motor yang dipakai korban. Unit Reskrim Polsek Gringsing mencurigai sepeda motor tersebut dipakai oleh pelaku yakni Muslimin (45) warga Desa Sawangan, Gringsing. Dengan dibantu oleh tim dari Polres Batang, pelaku dapat diamankan.
"Saat dimintai keterangan mengenai keberadaan korban. Pelaku mengaku telah membunuh korban dan menguburnya di kebon sengon milik Pemerintah Desa Sawangan," jelasnya.
Atas pengakuan pelaku inilah, kata dia, ditemukan korban sudah dalam kondisi meninggal dan dikubur di sebuah kebun sengon di Desa Sawangan.
"Tadi telah dilakukan pembokaran dan autopsi oleh Tim DVI Polda Jateng. Untuk motifnya masih dilakukan pendalaman dan pemeriksaan pelaku," pungkas Sugiyanto.
Usai dilakukan outopsi, selanjutnya jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di Desa Plelen yang disaksikan oleh Kades Plelen dan Muspika Gringsing."Untuk kasus ini dan motif masih didalami lebih lanjut, pelaku sendiri masih dilakukan pemeriksaan lebih intensif oleh petugas," katanya. (dtc)