Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Red Hat, raksasa enterprise software berbasis open source, telah menandatangani kesepakatan final untuk mengakuisisi CoreOS dengan mahar USD 250 juta atau setara dengan Rp 3,4 triliun.
"Kami meyakini bahwa akuisisi ini akan memperkuat Red Hat sebagai landasan penerapan aplikasi cloud hybrid dan modern," kata Paul Cormier, President Products and Technologies Red Hat, Kamis (8/2).
Seiring beragam aplikasi beralih ke lingkungan hybrid dan multicloud, semakin banyak perusahaan menggunakan container agar lebih mudah mengembangkan, menerapkan, serta memindahkan aplikasi ke, dari, dan di seluruh cloud.
Lembaga riset IDC mencatat, permintaan akan cloud terus meningkat, dan perusahaan-perusahaan enterprise saat ini memperkirakan bahwa arsitektur cloud akan mendominasi pengeluaran perusahaan dalam beberapa tahun ke depan.
Dengan semakin canggihnya perkembangan container, para pelanggan membutuhkan penyedia platform aplikasi mereka untuk membantu mereka dalam menggunakan container guna melakukan transisi dan memperluas aplikasi-aplikasi produksi yang ada agar bermanfaat pada cloud publik maupun pribadi.
Didirikan pada tahun 2013, CoreOS dibangun dengan tujuan untuk membangun dan memberikan infrastruktur bagi perusahaan dari semua skala yang mencerminkan perusahaan-perusahaan software skala besar, dengan cara memperbarui dan memperkuat server secara otomatis, serta membantu mengatasi kendala-kendala seperti downtime, keamanan dan ketahanan.
Sejak awal perjalanannya dalam mempopulerkan sistem operasi Linux ringan yang dioptimalkan untuk container, CoreOS telah dianggap sebagai pemimpin di balik beragam teknologi pemenang penghargaan yang memungkinkan penerapan luas containerized application yang skalabel dan tangguh.
CoreOS merupakan kreator dari CoreOS Tectonic, sebuah platform Kubernetes yang siap pakai di lingkungan enterprise yang menyediakan operasi otomatis dan memungkinkan portabilitas di seluruh penyedia cloud pribadi dan publik, serta berbasis software open source.
Transaksi akuisisi ini diperkirakan tidak akan memiliki dampak signifikan terhadap panduan pendapatan Red Hat untuk kuartal fiskal keempat atau tahun fiskal yang berakhir pada 28 Februari 2018. Transaksi ini diperkirakan tuntas Februari 2018, tergantung pada kondisi-kondisi umum penyelesaian transaksi.
Menurut CEO CoreOS Alex Polvi, hubungan Red Hat dan CoreOS telah terjalin sejak bertahun-tahun lalu saat kolaborator open source mengembangkan beberapa inovasi utama dalam container dan sistem terdistribusi, yang membantu mewujudkan operasi otomatis menjadi kenyataan.
"Pengumuman akuisisi ini menandai sebuah tahapan baru dalam tujuan bersama kami untuk membuat teknologi-teknologi penting ini digunakan di segala penjuru bisnis dan dunia. Kami berterima kasih kepada keluarga CoreOS, para pelanggan, mitra kami, dan yang terpenting, komunitas software tak berbayar yang telah mendukung misi kami untuk membuat internet menjadi lebih aman melalui operasi otomatis," katanya. (dtn)