Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Penyaluran kredit dari bank pada Januari 2018 tercatat masih lesu. Tren ini umum terjadi karena belum banyaknya aktivitas ekonomi di awal tahun.
"Kalau growth di Januari masih lemah, memang kan biasanya di kuartal I pada belum. Kalau kita lihat pola penarikan kredit memang di kuartal I belum," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara dalam Soft Launching CNBC Indonesia di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Kamis (8/2).
Permintaan kredit, lanjut Mirza, baru mulai terasa pada kuartal II-2018. Tren ini pun berlanjut pada kuartal berikutnya hingga akhir tahun 2018.
"Nanti di kuartal II baru mulai, kuartal III lebih kencang dari kuartal II, kuartal IV lebih kencang lagi," tutur Mirza.
Selain itu, penurunan suku bunga kredit dinilai tidak sejalan dengan penurunan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate.
Sejak Januari-Agustus 2017, BI sudah menurunkan suku bunga acuan 200 bps. Namun penurunan suku bunga deposito pada periode Januari 2016 hingga Desember 2017 sebesar 183 bps ke angka 6,07%.
"Untuk suku bunga kredit penurunannya pada periode Januari 2016 hingga Desember 2017 mencapai 153 bps ke angka 11,3%," tutur Mirza. (dtf)