Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu minyak dan gas bumi, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatat pendapatan sebesar US$ 1,99 miliar sepanjang 2017 (audited). Realisasi pendapatan ini naik dibandingkan realisasi 2016 yang sebesar US$ 1,5 miliar atau lebih tinggi dari target di 2017.
Hal inipun berhasil membukukan laba bersih 2017 sebesar US$ 259,88 juta atau Rp 3,5 triliun (kurs Rp 13.500), naik dibandingkan 2016 yang sebesar US$ 191 juta. Capaian pendapatan dan laba bersih itu pun berhasil naik masing-masing 30% dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Presiden Direktur PHE Gunung Sardjono Hadi mengatakan kinerja cemerlang ini didapatkan dari capaian produksi yang positif sepanjang 2017. Produksi minyak berhasil naik menjadi 69,3 ribu barel per hari (BPH) dari proyeksi 64,5 ribu BPH pada 2017. Pencapaian produksi ini juga lebih baik dibandingkan 2016 yang tercatat 62,588 ribu BPH.
"Kinerja di 2017 sangat excellent. Nett income di 2017 kita pasang target US$ 170 juta, tapi bisa kita capai US$ 259,88 juta. Ini karena bisa menekan cost efficiency, sehingga bisa mendapatkan angka tersebut," katanya dalam media gathering di Restoran Lara Djonggrang, Jakarta Pusat, Selasa (13/2).
Perseroan sendiri mencatatkan laba bersih tahun lalu 165% dari RKAP yakni sebesar US$ 151,78 juta dan 148% dari RKAP revisi sebesar US$ 170 juta. Sedangkan target laba bersih tahun ini diproyeksi US$ 211,2 juta.
Namun demikian, produksi gas PHE pada 2017 menurun dari target 768,5 juta standar kaki kubik per hari (MMScfd) atau hanya tercapai 723,5 MMScfd.
"PHE ONWJ (Offshore North West Java) masih member kontribusi terbesar, disusul PHE WMO (West Madura Offshore), JOB Pertamina Tomori, dan Coridor," ujar Gunung.
Sementara untuk anggaran biaya operasi (ABO) dan anggaran biaya investasi (ABI) perseroan tahun lalu juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2017, ABO PHE mencapai US$ 858,29 juta, naik dibandingkan realisasi 2016 sebesar US$ 649,58 juta. Adapun ABI tercatat US$ 488,11 juta, lebih tinggi dibandingkan ABI 2016 yang mencapai US$ 300,31 juta.
"Untuk tahun ini, ABO kami proyeksikan US$ 1,07 miliar dan ABI sebesar US$ 53,54 juta," katanya.
Tahun ini, PHE memproyeksikan produksi minyak sebesar 70.407 BPH dan gas 771,07 MMSCfd. Sementara lifting minyak ditargetkan 68,08 ribu BPH dan gas 589 MMScfd. (dtf)