Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PKS dan Gerindra terlihat reaktif menyikapi kemesraan Partai Demokrat (PD) dengan Jokowi. Bahkan, Gerindra menilai kedekatan PD-Jokowi seperti drama.
Isu santer menyebutkan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disorongkan PD menjadi cawapres Jokowi. Akan tetapi, peluang tersebut dinilai sulit terwujud.
"Menurut saya, sulit dibayangkan ada cawapres Pak Jokowi di luar PDIP. Ada kesempatan menempatkan kader struktural sudah pernah mereka lewati tahun 2014. Tidak mudah bagi Bu Mega sebagai parpol pemenang Pemilu menyerahkan tiketnya atau otoritas ke Pak Jokowi. Pada saat yang sama, ada tokoh senior daripada AHY, Puan misalnya, ada Pak Budi Gunawan juga," ujar Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun saat dihubungi, Senin (12/3) malam.
Menurut Rico, Jokowi bisa saja tengah mendekati PD untuk meminimalisir adanya capres alternatif. PKS dan Gerindra juga diminta tak perlu khawatir dengan manuver PD.
"PKS dan Gerindra tak usah terlalu reaktif. Kalau AHY dimajukan, apa mungkin bisa jadi cawapres? Pak Jokowi sudah tepat karena mencoba merangkul. Jadi musuh nggak bisa memukul, jadi Jokowi tetap harus pilih salah satu cawapres, apa mungkin kader partai lain? Apa mungkin diambil dari partai yang bergabung belakangan? Rasa-rasanya nggak mungkin," terang Rico.
Sebelumnya, kritikan ini dilontarkan PKS dan Gerindra. PKS menilai, PD tengah bermain tiga kaki.
"Demokrat dengan rapimnas kemarin menurut saya masih tetap mendua peluang... mentiga bahkan. Peluang beliau buat poros ketiga besar, peluang mendukung Jokowi dengan catatan AHY masuk, besar. Peluang gabung Pak Prabowo ada," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Senin (12/3).
Sementara itu, Wasekjen Gerindra Andre Rosiade menyebut SBY dan Jokowi sedang bermain drama. Dia menyatakan ini saat memberi komentar soal interaksi Jokowi dan SBY di rapimnas Demokrat.
"Kita memang melihat bahwa dalam acara rapimnas PD dari Sabtu-Minggu, dua belah pihak memberikan sinyal untuk ingin bekerja sama, baik Pak Jokowi maupun Pak SBY, tapi itu kan drama di depan panggung," ujar Andre, Senin (12/3).(dtc)