Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Tahun anggaran 2016, ramai-ramai desa di Samosir mendirikan pos sistim keamanan lingkungan (Siskamling), namun hingga kini tak kunjung difungsikan. Pos Siskamling ini dibangun bersumber dari anggaran dana desa (ADD) dengan besaran dana Rp 5 juta, yang peruntukannya meningkatkan keamanan lingkungan ditingkat desa. Tiap desa rata-rata mendirikan 2 pos.
"Pos itu dulu dibangun bersumber dari anggaran dana desa untuk meningkatkan keamanan desa, dengan berbiaya Rp 5 juta," terang mantan Camat Nainggolan, Pangihutan Marbun, dihubungi medanbisnisdaily.com, Senin (2/4/2018).
Dia menjelaskan, TA 2016, ada sebanyak 39 pos di Kecamatan Nainggolan yang sudah dibangun, namun hanya sebagian yang sudah difungsikan.
"Yang kita lihat, dari 39 pos yang terbangun, memang hanya sebagian yang difungsikan sampai saat ini," kata Pangihutan Marbun.
Kepala Desa Pardugul, Gunawan Sinurat, ketika dikonfirmasi menyebutkan, anggaran untuk pembangunan pos di desanya justru disilpakan karena tidak ada aturan yang jelas.
"Memang banyak desa yang sudah membangun pos siskamling, termasuk Desa Pardugul. Namun anggarannya ketika itu kita silpa kan, karena tidak ada aturan yang jelas," kata Gunawan.
Dia mengakui, namun demikian, banyak desa di Samosir yang merealisasikan anggaran untuk pembangunan pos siskamling dimaksud. "Memang banyak juga desa yang merealisasikan anggaran untuk pembangunan pos itu," ucapnya.
Pantauan, sejumlah pos yang sudah berdiri di beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Samosir, dibangun di tempat-tempat strategis, hingga kini tak kunjung difungsikan. Beberapa di antaranya bahkan telah rusak, dan materialnya hilang.