Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Konstruksi beton dinding penahan tanah pada kedua oprit timbunan jalan rel kereta api (KA) layang dipersilangan Jalan Ampera Raya dan Jalan Alfalah Raya Medan Timur Kota Medan, sangat mengkhawatirkan dan mengancam keselamatan.
Pantauan Sekretaris Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Sumut Burhan Batubara bersama wartawan di lapangan, Senin (2/4/2018), tampak dinding beton jalan rel layang KA itu sedang dikerjakan, yang sepertinya hanya berupa dinding penahan tanah tipe gravity.
Burhan mengatakan stabilitasnya sangat diragukan akan tidak kuat menahan beban timbunan, apalagi timbunan cukup tinggi dengan beban berupa lintasan kereta api dengan getaran yang cukup kuat.
Selain itu menurut Burhan, pelaksanaan konstruksinya kurang mengindahkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Terlihat juga adanya anak-anak dengan bebas bermain di areal kerja dan di bagian sisi timur persis sejajar Jalan Ampera Raya.
Pengakuan warga di sana tidak mengetahui akan potensi bahaya dinding bangunan itu. Mereka umumnya tidak mengerti konstruksi, namun mereka berharap agar tidak ada risiko bahaya bagi siapa saja.
Begitu HPJI berharap respon segera dari pihak terkait ataupun PT Kereta Api Indonesia (KAI) agar peristiwa robohnya tembok underpass di kawasan bandara Cengkareng di awal Februari 2018 yang memakan korban jiwa lalu tidak terjadi lagi.
Sayangnya pimpinan proyek tidak berhasil ditemui di tempat itu. Para pekerja mengatakan pihaknya mengerjakan proyek rel kayang KA itu berdasarkan draf gambar proyek.