Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Indeks saham Wall Street turun tajam pada Jumat (6/4) karena kekhawatiran perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina. Wall Street juga mendapati data pasar ketenagakerjaan yang mengecewakan.
Rata-rata indeks Dow Jones turun 572,46 poin menjadi 23.932,76. Boeing dan Caterpillar berkontribusi terbesar dalam penurunan indeks 30 saham. Selanjutnya indeks S&P 500 turun 2,2% menjadi 2.604,47, dengan sektor industri yang memiliki kinerja terburuk, begitu juga dengan Nasdaq yang turun 2,3% menjadi 6.915,11.
Jumlah ekuitas mencapai posisi terendah dalam dua jam terakhir perdagangan dengan indeks Dow Jones anjlok 767,02 poin setelah Gubernur The Fed Jerome Powell mengindikasikan bank sentral akan melanjutkan kenaikan suku bunga tahun ini. Pelaku pasar berharap pimpinan The Fed mempertimbangkan volatilitas pasar baru-baru ini yang disebabkan oleh perselisihan perdagangan.
Untuk minggu ini, rata-rata indeks utama ditutup lebih rendah karena perdagangan yang cukup bergejolak. Indeks Dow Jones dan S&P 500 turun 0,7% dan 1,4% minggu ini, kemudian indeks composite Nasdaq turun 2,1%.
"Ini benar-benar reaksi terhadap China. Apa yang telah kita lihat dengan pemerintahan ini adalah tren dari sebuah pernyataan yang membuat orang-orang geram," kata JJ Kinahan Kepala Strategi Pasar TD Ameritrade dikutip dari CNBC, Sabtu (7/4).
Setelah China mengumumkan tarif baru pada 106 produk AS, Presiden AS Donald Trump mengancam untuk menerapkan pungutan lebih besar lagi. Ia juga menyatakan bahwa pihaknya telah meminta Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat untuk mempertimbangkan US$ 100 miliar tarif tambahan terhadap China.
Bursa berjangka AS jatuh cukup dalam diikuti pasar saham global jatuh. Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa pihaknya tidak akan ragu untuk bereaksi terhadap tarif baru dari AS.
"China, yang merupakan kekuatan ekonomi yang besar, dianggap sebagai negara berkembang dalam Organisasi Perdagangan Dunia. Oleh karena itu mereka mendapatkan keuntungan dan keuntungan yang luar biasa, terutama atas AS. Apakah ada yang berpikir ini adil. . WTO tidak adil ke AS," cuit Trump melalui akun Twitternya.
Boeing dan Caterpillar, dua perusahaan yang dcukup dirugikan oleh perang dagang dengan China, indeks saham keduanya jatuh lebih dari 3%.
Saham perusahaan teknologi besar juga jatuh. Amazon turun 3,2% sementara Apple turun 2,6% dan Netflix turun 1,7%.
Beberapa indeks utama melanjutkan tren penurunan setelah Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan ada kemungkinan perang perdagangan dengan China.
"Jika ini mengarah ke lebih banyak tarif yang akan merugikan ekonomi," kata Kepala Strategi Investasi Brown Brothers Harriman Scott Clemons.
Departemen Tenaga Kerja melaporkan perekonomian AS menyerap 103.000 tenaga kerja pada Maret. Sedangkan Ekonom memperkirakan kenaikan serapan tenaga kerja sebanyak 193.000. (dtf)