Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kabupaten Bandung. Jumlah korban jiwa akibat minuman keras (miras) oplosan di Kabupaten Bandung, kembali bertambah. Hingga siang ini tercatat sudah 41 orang tewas. Korban tersebar di tiga rumah sakit yang berada di Kabupaten Bandung.
"31 orang meninggal di RSUD Cicalengka, tiga orang meninggal di RSUD Majalaya dan tujuh orang meninggal di RS AMC Cileunyi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Achmad Kustiadji di RSUD Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/4).
Achmad menjelaskan data hingga pukul 10.30 WIB, total sementara korban terdampak miras oplosan yang ditangani tiga rumah sakit tersebut berjumlah 141 orang. "94 orang di RSUD Cicalengka, 26 di RSUD Majalaya dan 21 orang di RS AMC Cileunyi," tuturnya.
Sementara korban yang masih dilakukan perawatan, di antaranya di RSUD Cicalengka, 19 orang dirawat, 25 orang di IGD, 12 orang pulang paksa, 3 orang pulang dan 5 orang di rujuk ke RSHS Bandung. Di RSUD Majalaya 21 orang masih di rawat, 2 orang pulang dan di RS AMC Cileunyi 14 orang masih dirawat.
Karena banyaknya korban akibat menenggak miras oplosan itu, Pemkab Bandung menetapkan insiden ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). "Berdasarkan kebijakan Pak Bupati dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan ini masuk status KLB. Ini KLB bencana atau KLB situasional," ucap Achmad.
Guna menangani permasalahan ini, pihaknya bersama sejumlah rumah sakit sudah memberikan pelayanan yang maksimal kepada para pasien. "Kami melakukan tindakan sesuai protap. Dilaksanakan tindakan sesuai SOP medis. Barusan saya sudah keliling, alhamdulliah sudah ada yang stabil," ujarnya.
Dia menambahkan hingga saat ini para pasien miras oplosan hanya tersebar di tiga rumah sakit tersebut. "Laporan baru tiga rumah sakit, tidak menutup kemungkinan ada di rumah sakit lain. Ternyata, ini warganya tidak hanya Cicalengka, perbatasan Sumedang juga ada," tutur Achmad. (dtc)