Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Dengan terus bergulirnya masalah kebocoran data Facebook membuat jejaring sosial ini memutuskan untuk memberi tahu siapa saja yang menjadi korban dari kasus tersebut
Para pengguna Facebook akan mengetahui apakah dirinya termasuk di dalam 87 juta akun jejaring sosial tersebut yang datanya disalahgunakan oleh Cambridge Analytica. Meskipun mayoritas korban berasal dari Amerika Serikat, sekitar 70 juta akun, namun pihak Facebook menyatakan bahwa hal ini akan berlaku di seluruh dunia.
Selain AS, penduduk negara-negara yang tergabung di dalam Britania Raya, Filipina, Australia juga diketahui menjadi korban penyalahgunaan data tersebut. Indonesia pun tak ketinggalan menjadi korban terbesar.
Bahkan Indonesia menempati peringkat ketiga setelah AS dan Filipina sebagai negara pemilik akun yang paling banyak terdampak. Angkanya pun cukup besar, yaitu 1.096.666 atau sekitar 1,3% dari keseluruhan akun yang menjadi korban.
Nantinya, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Selasa, (10/4), seluruh 87 juta akun terdampak akan menerima pesan mendetail di atas tampilan News Feed mereka. Selain itu, Facebook juga akan memberikan notifikasi terhadap seluruh pengguna jejaring sosial tersebut.
Notifikasi ini bertajuk "Protecting Your Information" yang berisi tautan bagi para user untuk melihat deretan aplikasi yang mereka gunakan serta informasi yang dibagikan dengan aplikasi tersebut. Lalu, pengguna pun dapat mematikan aplikasi tersebut atau sekadar menyetop akses aplikasi pihak ketiga ini dari Facebook.
Tidak hanya aplikasi, sejumlah situs yang diakses para pengguna dengan memasukkan akun Facebook mereka pun juga dapat dilihat, sekaligus diberhentikan aksesnya terhadap jejaring sosial tersebut. (dtn)