Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Kampanye Pilgub Jatim diwarnai gonjang-ganjing tersebarnya stiker pasangan cagub-cawagub nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di program Pendamping Keluarga Harapan (PKH). Khofifah menjawab isu itu dan menyebut ada pihak-pihak yang panik serta 'menggoreng' isu ini.
Khofifah menegaskan bahwa stiker yang tersebar lewat oknum petugas PKH bukan berasal dari pihaknya.
"Saya rasa saya tidak bisa membayangkan proses itu karena itu proses yang nggak mungkin. Bagaimana, kartu itu kan dipegang KPM, keluarga penerima manfaat," kata Khofifah saat acara d'Candidate yang tayang di detikcom, Rabu (2/5/2018).
Mantan Menteri Sosial ini menyebut ada pihak-pihak yang panik dan emosi di belakang isu ini. Khofifah meminta agar asas praduga tak bersalah dikedepankan terlebih dahulu.
"Pada format kasus Lamongan, panwasnya yang menyampaikan kalau itu tidak benar dilakukan oleh pendamping PKH. Oleh karena itu, menurut saya, lebih baik pada saat seperti ini nggak usah panik. Gorengnya terlanjur gosong, tidak menggunakan asas praduga tak bersalah. Mestinya kan asas praduga tak bersalah tetap digunakan," papar Khofifah.
"Mungkin ada kepanikan, ada emosi mungkin. Tapi hati harus tetap lapang," sambungnya.
Menurutnya, semua pihak seharusnya menunggu keputusan Panwaslu dalam mengusut beredarnya stiker ini. Jika terbukti salah, Khofifah berharap pihak-pihak yang menuduh bisa minta maaf.
"Cepatlah minta maaf. Sadarlah, asas praduga tak bersalah sebaiknya mereka lakukan," ucap Khofifah. dtc