Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Mojokerto - Siswi kelas XI SMAN 1 Gondang, Mojokerto Mas Hanum Dwi Aprilia (16) yang lumpuh akibat dihukum squat jump, kini mulai pulih. Korban sudah bisa berjalan tanpa menggunakan alat bantu.
Kasi Pelayanan Medis RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari, Mojokerto dr Rini Setyowati mengatakan, Hanum sudah bisa berjalan sejak Sabtu (21/7). Hanya saja saat itu berjalannya masih tertatih.
"Hari ini sudah bisa berjalan biasa, tanpa berpegangan," kata Rini kepada wartawan di kantornya, Senin (23/7/2018).
Sampai hari ini, lanjut Rini, Hanum masih dirawat di RSUD Prof Dr Soekandar. Siswi kelas XI IPS 2 SMAN 1 Gondang itu akan menjalani rehabilitasi medis. Salah satunya untuk memulihkan kekuatan ototnya.
"Targetnya sampai semua observasi selesai dan dia sudah berjalan normal," terangnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, tak ditemukan kelainan pada tulang, otot, maupun saraf di kaki dan punggung Hanum. Korban mengalami kelumpuhan diduga akibat kelelahan otot usai menjalani hukuman 90 kali squat jump.
"Jadi, kemungkinan terjadi kelainan di tulang belakang, otot atau saraf tidak ada, tetapi masih diobservasi, belum final," ungkap Rini.
Sementara saat dirujuk ke rumah sakit pada Jumat (20/7) pagi, Hanum mengalami penurunan fungsi motorik. Santri di Pondok Pesantren Al Ghoits, Gondang ini tak bisa berjalan. Pelemahan otot itu disinyalir akibat hukuman 90 kali squat jump yang dijalani korban.
Namun, reflek fisiologis korban masih ada meski lemah. Sehingga peluang Hanum terhindar dari kelumpuhan masih ada.
Hanum lumpuh setelah dihukum 90 kali squat jump oleh teman-teman dan para seniornya (siswa kelas XII). Hukuman itu akibat korban terlambat datang di acara latihan promosi ektra kurikuler (Ekskul) Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) ke siswa baru di SMAN 1 Gondang pada Jumat (13/7) pagi. Promosi Ekskul itu akan digelar selama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Ironisnya, pihak sekolah berdalih tak mengetahui kegiatan tersebut. Baik Pembina UKKI, Wakasek Kesiswaan maupun Kepala SMAN 1 Gondang dinilai lalai karena tak mengawasi kegiatan anak didiknya di sekolah.
Pada Rabu (18/7), Hanum mengalami kelumpuhan. Kedua kakinya tak bisa digerakkan. Korban tak bisa duduk. Untuk tidur miring saja harus dibantu. Pelajar berhijab ini mengeluh sakit di bagian punggung dan kaki.
Siswi kelas XI IPS 2 SMAN 1 Gondang ini sempat dirawat di pengobatan saraf alternatif Sangkal Putung, Desa Pandanarum, Pacet, Mojokerto. Sejak Jumat (20/7) pagi, Hanum dirujuk ke RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari. dtc