Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sei Rampah. Memasuki pertengahan September, musim penghujan, Kota Sei Rampah lagi-lagi dikepung banjir. Pasalnya Sungai Bedagai yang melintasi ibukota Kabupaten Serdang Bedagai meluap yang mengakibatkan debit air dari hulu sungai tinggi, Senin (17/9/2018).
Menurut Kepala Desa Sei Rampah, Munajat, wilayahnya langganan dilanda banjir, hamper tiap tahunnya kami mengalamainya sejak dahulu, ujarnya ditemui diakntornya di Sei Rampah.
Pihaknya segera mendirikan dapur umum mengingat jumlah warga yang terlanda banjir di desanya terbilang lumayan. Ada 90 rumah yang sudah dimasuki air, dengan tinggi bervariasi 20 cm hingga 50 cm. Belum lagi yang halamannnya sudah digenangi air, ada berjumlah ratusan, persisnya laporan yang masuk dari para kepala dusun ada 747 jiwa yang saat ini mengungsi ke penampungan sementara di mesjid maupun rumah para keluarga. Hingga siang ini ketinggian air semakin naik di pemukiman penduduk.
Munajat melaporkan, air yang menggenangi dusun I hingga ke dusun VIII. Dan pihaknya sudah mengontak BPBD untuk disediakan truk dapur umum. Dan karena antisipatif, pihak Desa Sei Rampah sudah berbelanja keperluan dapur untuk memulai dapur umum, beras, minyak goreng dll.
"Apalagi cuaca agak mendung diselang selingi panas, kami mengantisipasi kenaikan permukaan air, namun kami berharap banjir ini segera usai agar warga tidak terganggu menjalankan aktifitasnya," ujar Kades sei Rampah.
Sementara anak sekolah di SMK 1 Sei Rampah terpaksa dipulangkan lebih awal. Hal ini dikarenakan ketinggian air semakin meningkat. Menurut Doni Sitinjak, salah seorang guru di SMK itu, pihaknya masih belajar seperti biasa. "Namun semakin siang tadi kami pulangkan siswa kami lebih awal untuk mengantisipasi naiknya air, yang nanti bisa mengepung sekolah kami," ungkapnya.
"Selain kami tidak terkepung disekolahan, mungkin banyak juga siswa kami yang harus membantu memberesi rumahnya masing-masing," ungkap pak Guru Sitinjak.