Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) baru saja mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk menerbitkan saham baru (rights issue) senilai Rp 2 triliun. Ini menjadi gerbang awal konsorsium calon pemegang saham baru untuk menyuntikkan modal.
BMI sendiri mendapatkan syarat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mencari tambahan modal sebesar Rp 4 triliun. Lalu bagaimana sisanya?
Direktur Utama BMI Achmad Kusna Permana mengaku, pihaknya masih belum menentukan bagaimana skema penyuntikan sisa tambahan modal Rp 2 triliun. Namun sudah dipastikan sisa dana itu juga masih berasal dari pihak konsorsium.
"Kita diberi kewenangan mencari tambahan dalam berbagai bentuk yang memungkinkan. Sisa Rp 2 triliun kita belum tahu dalam bentuk apa tambahannya itu. Dalam bentuk apapun yang memungkinkan kita akan koordinasi dengan konsorsium," tuturnya di Muamalat Tower, Jakarta, Kamis (11/10/2018).
Untuk modal Rp 2 triliun pertama, BMI akan menerbitkan sebanyak 20 miliar lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 100 per lembar. Seluruhnya akan diserap oleh konsorsium sehingga kepemilikan saham eksisting terdilusi sekitar 66%.
Seperti diketahui konsorsium itu merupakan bentukan Ilham Habibie yang juga menjadi Komisaris Utama BMI. Isi dari konsorsium itu selain Ilham terdapat nama raja minyak RI Arifin Panigoro, Lynx Asia, dan SSG Hong Kong.
Rencana rights issue itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Rapat itu juga menyetujui pengunduran diri Indra Yurana Sugiarto sebagai Direktur Bisnis Korporasi. (dtf)