Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sekretaris Daerah Kota Medan, Wirya Al Rahman menyebut berdasarkan hasil studi yang ada, kepadatan lalu lintas Kota Medan pada 2024 akan masuk ke dalam tahap menghawatirkan. Sebab, jumlah luas jalan dengan kendaraan yang ada sama.
"Jadi kalau tidak dilakukan apapun, Kota Medan 2024 akan green lock atau macet total, kendaraan tidak bisa berjalan, karena luas jalan dengan jumlah kendaraan sama," ujar Wirya, di Medan, Selasa (30/10/2018).
Maka dari itu, dia berharap agar pembangunan LRT dan BRT segera dapat dilakukan. Namun, ia mengakui proyek tersebut masuk terkendala proses pembiayaan.
Di mana, APBD Kota Medan tidak akan sanggup membiayai proyek tersebut. Termasuk pembiayaan rolling stoke atau sarana dan prasarana pendukung yang jumlahnya mencapai Rp 2,5 triliun.
"Saat ini masih sedang dibahas struktur pembiayaan di pusat. Kalau sudah selesai maka akan masuk ke dalam tahap transaksi. Kami berharap Oktober (2019) bisa rampung, termasuk pembiayaan rolling stoke. Sebab, Pemko Medan tidak akan mampu," imbuhnya.
Menurutnya, rolling stoke tidak akan mampu ditampung dalam sistem KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Basah Usaha). "Semua daerah tidak akan mampu, kecuali DKI karena APBD mereka besar
Untuk diketahui, proyek LRT dan BRT diperkirakan bakal menelan biaya hingga Rp13 triliun. Untuk itu proyek tersebut ditargetkan rampung 2020 dengan struktur pembiayaan lewat pintu pusat dan KPBU atau investor.