Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pers mahasiswa (Persma) Suara USU bekerjasama dengan Teater O USU menggelar diskusi sastra bertajuk "Sastra Perlawanan" di pelataran Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatra Utara (USU), Jalan Dr Mansyur Medan.
Diskusi digelar sore hingga malam, Jumat (2/11/2018). Tampil dua narasumber Juhendri Chaniago dan Jones dengan moderator Teddy Wahyudi Pasaribu. Dalam paparannya Juhendri menjelaskan, bentuk perlawanan sastra itu harus konkrit dan jelas tujuannya
"Kalau dibilang sastra perlawanan, maka jelas ada yang dilawan. Ada musuh bersama. Lalu ada targetnya," kata Juhendri.
Menurut Juhendri di masa sekarang bentuk perlawanan sastra harus sesuai dengan konteks zaman. Tidak zaman lagi sastrawan teriak-teriak baca puisi di jalan-jalan seperti dulu. "Yang penting adalah apa yang ia suarakan adalah kepentingan bersama," katanya.